Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang epistemologi strukturalisme dalam kajian filsafat ilmu. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kepustakaan. Dibidang filsafat ilmu, epistemologi strukturalisme ajaran pokok dari strukturalisme adalah semua masyarakat dan kebudayaan memiliki sebuah struktur yang sama dan tetap. Strukturalisme tidak terpaku pada sebab-akibat tapi perhatikan bagaimana saling keterkaitannya unsur-unsur yang ada dalam suatu fenomena. Tokoh yang mempelopori wacana ini adalah Ferdinand de Saussure. Menurutnya, bahasa adalah bagian terpenting dalam wacana ini. Adapun dalam pandangan Saussure dalam strukturalisme yakni studi yang berkaitan tentang bahasa yang hanya berfokus pada struktur bahasa. Ada pemikiran penting atau lima distingsi Saussure yakni diantaranya tentang penanda dan tinanda, Wadah dan isi, langue dan parole, sinkronik dan diakronik, sintagmatik dan paradigmatik. Akan tetapi dari teori-teori Saussure juga turut dikritiki oleh post-strukturalisme. Walaupun ada kekurangan yang dikemukakan dalam pemikiran strukturalisme Saussure akan tetapi hampir sebagian besar tokoh-tokoh post-strukturalisme menjadikan prinsip-prinsip filsafat bahasa Saussure akan tetapi hampir sebagian besar tokoh-tokoh post-strukturalisme menjadikan prinsip-prinsip filsafat bahasa Saussure sebagai sebuah titik tolak mereka dalam membangun konstruksi-konstruksi filosofinya. Dari hal inilah penulis hendak memaparkan terkait dengan perkembangan strukturalisme dari perspektif yang berbeda-beda dari para ahli.