Suzzana Winda Artha Mustika, Suzzana Winda Artha
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

BENTUKAN MASSA DAN ARSITEKTUR PADA RUMAH LIMAS PALEMBANG HASYIM NING DENGAN PENDEKATAN AKULTURASI Anggraeni, Dhita Wahyu; Mustika, Suzzana Winda Artha
Jurnal Arsitektur Komposisi Vol 12, No 1 (2018): Jurnal Arsitektur KOMPOSISI
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5686.375 KB) | DOI: 10.24002/jars.v12i1.1649

Abstract

Abstract: Architecture and cultural acculturation studies are important in cultural heritage buildings, as they have not yet been discussed in detail about the mass formation related to architectural character. The case was Hasyim Ning limas house in Palembang. The purpose of this research is to know the cultural mixing at Hasyim Ning limas house which has resulted in its unique architectural character. The methodology used is the acculturation approach which is the concept of local cultural meet with foreign culture in the case of residential architecture. The results of research are some changes and additions to limas house is the result of the process of cultural acculturation. The limas house Hasyim Ning has been changed and added. Changes occur in the column and some parts of the roof, as well as the use of building materials. Addition occurs on the back house because the room needs.Keywords: acculturation, limas house, historicityAbstrak: Kajian tentang arsitektur dan akulturasi budaya penting dilakukan pada bangunan cagar budaya, karena belum banyak dikupas secara detail tentang bentukan massa dan detil bangunan terkait karakter arsitektur. Kasus yang diangkat adalah rumah limas Hasyim Ning di Palembang. Tujuan penelitian adalah mengetahui dan mengkaji percampuran budaya pada rumah limas Hasyim Ning yang telah menghasilkan bentukan arsitektural unik. Metodologi yang digunakan adalah pendekatan akulturasi yang merupakan konsep perjumpaan kebudayaan lokal dengan kebudayaan asing pada kasus arsitektur rumah tinggal. Hasil penelitian menunjukkan, beberapa perubahan dan penambahan pada rumah limas merupakan hasil proses akulturasi budaya. Rumah limas Hasyim Ning telah diubah dan ditambah, terjadi pada penambahan ruang bagian belakang, kolom dan beberapa bagian atap, serta penggunaan bahan bangunan.Kata kunci: akulturasi, rumah limas, kesejarahan
AKULTURASI BUDAYA PADA RUMAH PANGGUNG CINA DI 10 ULU PALEMBANG, Studi Kasus: Rumah Bapak Effendy Mustika, Suzzana Winda Artha
Jurnal Arsitektur Komposisi Vol 11, No 1 (2015): Jurnal Arsitektur KOMPOSISI
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (743.871 KB) | DOI: 10.24002/jars.v11i1.1084

Abstract

Abstract: Palembang as one of the old town in the archipelago has a wide range ofcultural and historical value. One of the cultural heritage belonging to the field ofarchitecture that is Palembang traditional house. The development of this traditionalhouse is made up of migrants that differ from one village to another village so as toform an acculturation, especially on the level house of China in 10 Ulu Palembang. Thepurpose of this research is to determine the values contained in the historical levelhouses of China and the mixing of cultures found in level houses of China in 10 Uluaffecting the building and to produce a unique form of architecture through thehistorical review of Palembang. The method used in this research is descriptive andhistorical method that is looking for a wide variety of evidence about the activitiescarried out by people who live past the level of China's house. From the analysis foundthat acculturation on the level house of China’s at 10 Ulu is a cultural mix of Chinatraditional architecture and Palembang architecture.Keyword: history, acculturation, level house of ChinaAbstrak: Palembang sebagai salah satu kota tua di nusantara memiliki berbagai macamnilai budaya dan sejarah. Salah satu peninggalan budaya tersebut tergolong dalambidang arsitektur yaitu rumah tradisional Palembang. Perkembangan rumah tradisionalini terbentuk dari penduduk pendatang yang berbeda antara satu kampung dengankampung yang lain sehingga membentuk suatu akulturasi budaya khususnya padarumah panggung Cina di 10 Ulu Palembang. Tujuan penelitian ini yaitu untukmengetahui nilai-nilai kesejarahan yang terdapat pada rumah panggung Cina danpercampuran budaya yang terdapat pada rumah panggung Cina di 10 Ulu yangmempengaruhi bangunan serta menghasilkan bentuk arsitektur yang unik melaluitinjauan kesejarahan Kota Palembang. Metode yang digunakan pada penelitian iniadalah metode deskriptif dan metode sejarah yaitu mencari berbagai variasi bukti-buktitentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh orang-orang yang hidup dimasa lampaupada rumah panggung Cina ini. Dari hasil analisis didapat bahwa akulturasi budayapada rumah panggung Cina di 10 ulu merupakan percampuran budaya dari arsitekturtradisional Cina dan arsitektur Palembang.Kata kunci: sejarah, akulturasi,rumah panggung Cina 
Desain Akustik Interior Sekolah Minggu Gereja Kristen Sumatera Bagian Selatan (GKSBS) Palembang Siloam Anggraeni, Dhita Wahyu; Amin, Abdul Rachmad Zahrial; Mustika, Suzzana Winda Artha; Daniel, Daniel
Arsir Vol 6, No 2 (2022): Arsir
Publisher : Universitas muhammadiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/arsir.v6i2.5268

Abstract

Sekolah minggu merupakan wadah atau tempat yang tepat bagi tumbuh kembangnya spiritualitas anak. Sekolah minggu memiliki tujuan untuk mendidik anak tentang kebenaran, nilai-nilai dan moral Kristiani yang ditanamkan dalam diri anak-anak, sehingga dapat menjadi bekal anak-anak untuk masa depannya. Sekolah minggu di Gereja Kristen Sumatera Bagian Selatan (GKSBS) Palembang Siloam yang beralamat di Jalan H. Sanusi, Sukabangun Kecamatan Sukarami Palembang. Permasalahan yang di temukan pada ruang sekolah minggu adalah kurang nyaman dari segi akustik yaitu adanya gaung saat ruang ibadah tersebut digunakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran desain material akustik. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Hasil yang ditemukan setelah desain ulang dengan simulasi Ecotect waktu dengung yaitu sebesar 0,53 detik dan dan perhitungan matematis waktu dengung yaitu sebesar 0,5 detik. Angka tersebut masuk dalam range standard.