Minat konsumsi masyarakat di Kalimantan Selatan terhadap Cabai Besar (Capsicum annuum L.) sangat tinggi, namun produksinya masih rendah dan menurun di tahun 2021 dibandingkan 2020. Faktor kemasaman tanah menjadi sebab rendahnya hasil tersebut karena tanah dalam kondisi pelapukan yang lanjut. Sekam padi menjadi material organik berlimpah yang biasa digunakan petani, namun pemanfaatannya belum tepat guna dari sisi bentuk sekam padi yang diaplikasikan, sebab secara empiris belum terbukti memperbaiki tanah mineral rawa sehingga meningkatkan produski tanaman Cabai Besar. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menetapkan bentuk yang tepat dalam mengaplikasikan sekam padi sehingga pertumbuhan dan produksi Cabai Besar di tanah mineral rawa dapat meningkat. Penelitian ini dilakukan menggunakan desain rancangan acak kelompok satu faktor yakni bentuk sekam padi yang diaplikasikan yaitu, P0 (kontrol); P1 (sekam mentah); P2 (arang sekam); P3 (abu sekam) dengan takaran 250 g per polibag dengan tanah seberat 3 kg. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian abu sekam padi dapat meningkatkan pertumbuhan Cabai Besar dibandingkan perlakuan arang sekam padi maupun sekam padi mentah, namun produksi terbaik pada aplikasi arang sekam. Dari hasil penelitian ini, dapat direkomendasikan bahwa untuk meningkatkan hasil tanaman Cabai Besar yang dibudidayakan di tanah mineral rawa dapat diberikan arang sekam padi.