Pendahuluan: Dewasa ini, Indonesia menghadapi salah satu masalah terpenting yaitu ledakan penduduk. Laju pertumbuhan penduduk dapat ditekan dengan cara mengendalikan angka kelahiran. Di Kabupaten Buleleng tahun 2021 menunjukkan bahwa metode kontrasepsi yang paling banyak digunakan oleh wanita usia subur yaitu metode kontrasepsi suntik sebanyak 4.262 akseptor KB suntik atau sekitar 51.7% dari   keseluruhan pengguna kontrasepsi di Kabupaten Buleleng. Penggunaan KB suntik khususnya suntik 3 bulan Depo Medroxy Progesteron Asetat (DMPA) diketahui sering menimbulkan gangguan mentruasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran gangguan menstruasi akseptor KB suntik 3 bulan (Depo Medroxy Progesteron Asetat/DMPA) di Klinik Pratama Sukasada Medika Tahun 2022. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Dengan menggunakan 75 orang sampel yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui distribusi frekuensi data yang dikumpulkan. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian ditemukan sebanyak 31 orang (41,33%) mengalami amenorea, 25 orang (33,33%) mengalami hipomenorea, 13 orang (17,34%) mengalami oligomenorea, dan 6 orang (8%) mengalami hipermenore. Simpulan: Pengguna suntik 3 bulan Depo Medroxy Progesteron Asetat (DMPA) mengalami berbagai gangguan menstruasi seperti amenorea, hipomenorea, oligiomenorea, hipermenorea.