Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Pemanfaatan Aspek Stilistika dalam Antologi Puisi Melipat Jarak Karya Sapardi Djoko Damono Sebagai Materi Pengayaan Sastra di SMA Abdul Mukhlis
Jurnal Penelitian Humaniora Vol 19, No 1: Februari 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/humaniora.v19i1.5512

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan majas perbandingan yang dominan digunakan oleh Sapardi Djoko Damono dalam antologi puisi Melipat Jarak. (2) Menjabarkan pemanfaatan majas perbandingan sebagai materi pengayaan sastra di SMA kelas X. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan stilistika. Data penelitian ini adalah satuan lingual berupa kata, frasa, dan kalimat yang menunjukkan majas perbandingan. Sumber data penelitian berasal dari buku antologi puisi Melipat Jarak karya Sapardi Djoko Damono. Pengumpulan data dilakukan dengan pembacaan heuristik dan studi pustaka melalui teknik simak dan catat. Analisis data penelitian menggunakan deskripsi analisis semiotik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) majas perbandingan yang muncul adalah majas personifikasi, simile, metafora, perumpamaan, alegori, sinekdoke pars prototo, dan metonimia. Akan tetapi, yang paling dominan dimanfaatkan oleh penyair yaitu majas personifikasi, simile, dan metafora. (2) Pemanfaatan majas perbandingan dalam antologi puisi Melipat Jarak karya Sapardi Djoko Damono sebagai materi pengayaan sastra di SMA kelas X terbagi dalam dua kegiatan, yakni eksploratori dan keterampilan proses. KI/KD yang relevan dengan kegiatan eksploratori adalah KI 3/ KD 3.16, yakni mengidentifikasi suasana, tema, dan makna beberapa puisi yang terkandung dalam buku antologi puisi atau kumpulan puisi yang sudah dipublikasikan yang diperdengarkan atau dibaca dan KI 3/ KD 3.17, yaitu menganalisis unsur-unsur pembangun dalam puisi. Selanjutnya adalah kegiatan keterampilan proses. Kegiatan ini relevan dengan rumusan KI 4/ KD 4.17, yakni menulis puisi dengan memerhatikan unsur-unsur pembangunnya.Kata kunci: majas, pengayaan sastra
Aspek Stilistika dalam Antologi Puisi Melipat Jarak Karya Sapardi Djoko Damono dan Pemanfaatannya sebagai Materi Pengayaan Sastra Abdul Muklis; Teguh Supriyanto; Mimi Mulyani
JP-BSI (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) Vol 3, No 1 (2018): VOLUME 3 NUMBER 1 MARCH 2018
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.473 KB) | DOI: 10.26737/jp-bsi.v3i1.443

Abstract

Penelitian stilistika ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan bentuk bahasa figuratif yang dominan dalam antologi puisi Melipat Jarak karya Sapardi Djoko Damono, (2) mendeskripsikan bentuk citraan yang dominan yang digunakan dalam antologi puisi Melipat Jarak karya Sapardi Djoko Damono, (3) memaparkan pemanfataan aspek stilistika yang ada dalam antologi puisi Melipat Jarak karya Sapardi Djoko Damono sebagai materi pengayaan sastra di SMA kelas X. Penelitian ini menggunakan stilistika sebagai alat pendekatannya. Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif analisis semiotik melalui pembacaan heuristik dan hermeneutik untuk mengungkap aspek stilistika dan analisis komparatif untuk memaparkan pemanfaatan aspek stilistika dengan materi pengayaan sastra. Hasil penelitian berdasarkan analisis data menunjukkan (1) bahasa figuratif yang ditemukan antara lain majas 60 data dan idiom 1 data, majas yang dominan yakni personifikasi 18 data (30%), simile 11 data (18,5%), dan metafora 10 data (16,65%), (2) data citraan yang ditemukan sebanyak 99 data. Citraan yang dominan yaitu citraan gerak 33 data (33%), pendengaran 29 data (29%), dan penglihatan 22 data (22%), dan (3) pemanfaatan aspek bahasa figuratif dan citraan dalam antologi puisi Melipat Jarak sebagai materi pengayaan sastra di SMA kelas X terbagi dalam dua kegiatan, yakni eksploratori dan keterampilan proses.
Pembelajaran Tutor Sebaya: Solusi Praktis Dalam Rangka Menyongsong Pembelajaran Sastra Yang Menyenangkan Bagi Siswa SMP Abdul Mukhlis
JP-BSI (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) Vol 1, No 2 (2016): Volume 1 Number 2 September 2016
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.714 KB) | DOI: 10.26737/jp-bsi.v1i2.93

Abstract

Permasalahan umum yang sering ditemukan dalam pembelajaran sastra adalah ketimpangan prosentase peserta didik yang menaruh minat terhadap sastra dengan yang tidak. Contoh kasus, di salah satu sekolah menengah pertama (SMP) terdapat sebagian kecil peserta didik yang menyukai sastra, baik itu puisi, prosa, dan drama. Namun, sebagian besar peserta didik lain justru sama sekali tidak menyukai sastra. Berdasarkan kasus tersebut, makalah ini memiliki tujuan: 1) memaparkan hakikat cooperative learning, 2) memaparkan hakikat metode tutor sebaya, 3) memaparkan konsep metode pembelajaran tutor sebaya, dan 4) mendeskripsikan simulasi penerapan metode turor sebaya dalam pembelajaran sastra di SMP. Model pembelajaran cooperative merupakan model pembelajaran yang prinsip utamanya adalah bekerja sama dalam satu kelompok. Model ini cocok untuk pembelajaran sastra di sekolah, baik di kelas maupun di luar kelas. Model cooperative learning yang mendukung pembelajaran sastra yaitu metode tutor sebaya (peer tutoring). Metode tutor sebaya berfokus pada kegiatan peserta didik. Dalam hal ini, peserta didik yang memiliki kemampuan dan motivasi belajar sastra yang lebih tinggi dari teman satu kelasnya, dijadikan tutor untuk membimbing teman-temannya dalam proses belajar. Dengan metode tersebut, pembelajaran sastra yang biasanya terkesan membosankan dapat berubah suasana menjadi menyenangkan. Selain itu, metode ini dapat pula menumbuhkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia khususnya bidang sastra. 
KAJIAN STILISTIKA DALAM PUISI “TRAGEDI WINKA & SIHKA” KARYA SUTARDJI CALZOUM BACHRI Nurhannah Widianti; Abdul Mukhlis; Heru Susanto; Sacandra Aji Rivaldi
CAKRAWALA LINGUISTA Vol 3, No 2 (2020): Volume 3 Number 2 December 2020
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26737/cling.v3i2.2251

Abstract

Puisi merupakan bentuk imajinatif penyair yang mencerminkan perasaan, pengalaman, gagasan, dan lainnya. Puisi disajikan dalam bahasa yang indah, memiliki kedalaman makna, dan tipografi unik. Hal inilah yang tampak dalam puisi “Tragedi Winka dan Sihka” karya Sutardji Calzoum Bachri. Penelitian ini bertujuan mengkaji makna denotasi, konotasi, dan tipografi dengan menggunakan kajian Stilistika. Hasil analisis menunjukkan bahwa dari segi judul hingga akhir puisi memuat kata “tragedi” dan “kawin”. Di sisi lain, penyair melakukan pemenggalan kata dan pembolak-balikan suku kata. Jika ditafsirkan, ketika sebuah kata utuh (normatif), maka maknanya pun sempurna. Bila kata-kata dibalik, maka maknanya pun terbalik atau berlawanan dengan arti kata aslinya. Berdasarkan penjelasan itu, maka puisi tersebut memuat makna denotasi (tragedi, kawin, ku) dan konotasi (winka, simbol &, sihka). Sementara itu, tipografi disusun secara zig-zag. Tujuannya, yaitu menciptakan makna ikonik atau indeksis. Tipografi semacam gelombang itu memberikan kesan khas bahwa kehidupan rumah tangga tentu akan mengalami pasang surut.
RELASI AKHLAK DAN BAHASA: SUMBANGSIH SOSIOLINGUISTIK TERHADAP PEMBENTUKAN KARAKTER PROFETIK SISWA Abdul Mukhlis
CAKRAWALA LINGUISTA Vol 3, No 1 (2020): Volume 3 Number 1 July 2020
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26737/cling.v3i1.1904

Abstract

Salah satu wujud akhlak yang baik direalisasikan melalui bahasa. Artinya, akhlak merupakan perwujudan sisi humanis pada diri manusia. Sebaliknya, bahasa yang baik merupakan buah laku dari akhlak. Keduanya, secara langsung memiliki relasi yang saling timbal balik atau resiprokal. Tujuan dari kajian ini yakni, memaparkan hubungan antara akhlak dan bahasa serta menguraikan sumbangsih Sosiolinguistik terhadap pembentukan karakter profetik siswa. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yakni deskriptif kualitatif. Adapun data-data diperoleh dengan studi kepustakaan. Berdasarkan hasil analisis, kajian ini menunjukkan bahwa relasi akhlak dan bahasa tampak pada hubungan kepada Allah, hubungan dengan sesama, dan hubungan dengan lingkungan. Semantara itu, kebahasaan (Sosiolinguistik) memberikan sumbangsih dalam pembentukan karakter profetik siswa melalui etika berbahasa dan kesantunan bertutur. Strategi penanaman karakter kepada siswa dapat dilakukan melalui tahap penanaman adab, tanggung jawab, kepedulian, kemandirian, dan bermasyarakat
Studi Analisis Pasca Pandemi: Pengaruh Pembelajaran PAI Secara Daring Terhadap Mental Spiritual Siswa SMP Amma Chorida Adila; Muhammad Faiz; Abdul M. Mukhlis
Edification Journal : Pendidikan Agama Islam Vol 5 No 1 (2022): Juli
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Bumi Silampari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37092/ej.v5i1.399

Abstract

Learning PAI online raises various problems that have an impact on students' mental and spiritual. The object of this research study is junior high school students because they have an unstable nature and patterns of thinking. The purpose of this study was to determine the problems of the impact of the weak mental and spiritual students. So that efforts can be made to develop students with the application of PAI subjects. This study uses descriptive qualitative methods in the analysis that has been carried out to solve post-pandemic problems. The results of this study indicate that the online learning provided by the teacher is expected to be effective and ideal. However, not all subjects can apply this because of the challenges and obstacles, especially in PAI lessons. Because there are 6 basic topics of discussion including Akidah-Akhlaq, Qur'an-Hadith, Fiqh, and History of Islamic Culture (SKI). Online learning on PAI subjects turned out to have an effect on students' mental and spiritual. Most students who are mentally and spiritually weak will have various disorders of morality. For this reason, there is a need for mental spiritual development from PAI learning such as advice from the al-Qur’an and Hadith.
MANIFESTASI PENDIDIKAN KARAKTER PERSPEKTIF KEMDIKBUDRISTEK DALAM NOVEL KAMI (BUKAN) SARJANA KERTAS KARYA J.S. KHAIREN M. Kholiq Arif Santoso; Abdul Mukhlis
PENTAS : Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 8 No 2 (2022): PENTAS: November 2022
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52166/pentas.v8i2.3412

Abstract

Abstract The background of this research stems from the efforts made by the government to build the character of the younger generation by instilling 18 character values ​​in students through character-based education. The realization of character education can be done through a learning process using creative media such as novels. One of the novels that contain the value of character education is the novel Kami (Not) Sarjana Kertas by J.S. Khairen. The purpose of writing this research is to identify and describe the value of character education contained in the novel. Based on the methodology, this study is included as library research with a qualitative descriptive approach. The data collection uses the literature study method with the technique of reading, understanding, and analyzing data sources. The data analysis used in this study utilizes content analysis theory. The results of this study indicate that in the novel there are character education values ​​that represent Religious, Honest, Tolerance, Discipline, Hard Work, Creative, Independent, Democratic, Curiosity, National Spirit or Nationalism, Love for the Homeland, Appreciating of Achievement, Communicative, Love Peace, Love to Read, Care for the Environment, Care for Social, and Responsibility. Keywords: Manivestation, education, character, kemdikbudristek, novel
REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA DAN CITRA RAHMATAN LIL ALAMIN PADA WACANA KHOTBAH JUMAT: STUDI PRAGMATIK Abdul Mukhlis; Muhammad Alghiffary; Heru Susanto
Kajian Linguistik dan Sastra Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/kls.v7i2.17901

Abstract

The discourse of Friday sermons produced by the preachers is always interesting to study. Thediscourse has a pragmatic power that can influence the congregation to behave and act, bothpositive or negative though. Based on that, this study has two objectives, (1) to find out anddescribe the pattern of realization of language politeness that appears in the Friday sermondiscourse at mosques affiliated with Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, and Al-Irsyad massorganizations, (2) to reveal the implications between Friday sermon politeness and the characterof Islam which is rahmatan lil 'alamin. This research is descriptive qualitative research using apragmatic theory approach and Geoffrey Leech's language politeness device. The results of thisstudy include (1) the maxim of politeness data used by the preacher in Friday sermon discoursesin three mosques, among others, using the maxims of wisdom, generosity, praise, sympathy,consideration, and agreement. (2) The image of Islam that is Rahmatan Lil Alamin in thisresearch is reflected through polite utterances that are persuasive towards goodness. Thecharacter of Islam Rahmatan Lil Alamin that is found and realized in the polite speech includes,among other things, a fair, moderate attitude, and mutual love for fellow human beings.Keywords: language politeness, sermon discourse, pragmatic, Rahmatan Lil Alamin
ALIH WAHANA CERITA LEGENDA BUAYA PUTIH CIREBON KE DALAM BENTUK BUKU ANAK Nurhannah Widianti; Aiditia Muara Padiarta; Heru Susanto; Abdul Mukhlis
CAKRAWALA LINGUISTA Vol 5, No 2 (2022): VOLUME 5 NUMBER 2 DECEMBER 2022
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26737/cling.v5i2.4091

Abstract

Tujuan penelitian ini, yakni mendeskripsikan proses alih wahana legenda Buaya Putih dalam bentuk lisan ke dalam bentuk tulis (buku anak). Metode yang digunakan, yaitu deskriptif kualitatif. Sementara itu, teori alih wahana ekranisasi Sapardi Djoko Damono berfungsi untuk landasan melakukan proses alih wahana. Sumber data penelitian ini adalah legenda “Buaya Putih Cirebon” yang disampaikan langsung oleh Akbarudin Sucipto selaku budayawan Cirebon. Data penelitian berupa penggalan tuturan yang disampaikan narasumber tersebut. Teknik pengumpulan data berupa wawancara dan dokumentasi. Instrumen pengumpulan data menggunakan wawancara terstruktur dan dokumentasi berupa foto serta rekaman. Data dianalisis dengan tahapan pengumpulan data lapangan, verifikasi data melalui klarifikasi berdasarkan kategori tertentu, interpretasi data, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan ada tiga aspek yang dilakukan penulis dalam proses alihwahana, yakni (1) pengurangan yang berjumlah satu kali. Peneliti tidak mencantumkan keterangan waktu seperti hal yang disebutkan oleh narasumber sebagai pembuka cerita, (2) penambahan alur cerita dilakukan sebanyak enam kali yang tujuannya untuk memperjelas konteks, (3) perubahan variasi dilakukan sebanyak sembilan kali. Perubahan tersebut mencakup perubahan nama tempat, nama tokoh, diksi, dan kalimat.
Peran Komunitas Sosial Keagamaan dalam Meningkatkan Religiusitas Remaja: Studi pada IPNU-IPPNU Ranting Capgawen Selatan, Kabupaten Pekalongan Abdul Mukhlis; Muhammad Riziq; Heru Susanto
KOMUNITAS Vol. 12 No. 1 (2021): Community Development through Practice and Public Policy
Publisher : Prodi Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.02 KB) | DOI: 10.20414/komunitas.v12i1.3633

Abstract

IPNU-IPPNU merupakan organisasi pelajar bentukan ormas Nahdhatul Ulama. Anggotanya terdiri atas personal usia pelajar atau remaja. IPNU-IPPNU sebagai suatu organisasi di bawah naungan NU telah mengalami dinamika yang panjang. Organisasi tersebut berdiri di hampir setiap daerah yang didominasi ormas NU, seperti di daerah Capgawen Selatan (Capsel), Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan. Organisasi ini memiliki tantangan besar dalam menghadapi disrupsi dan dekadensi moral di kalangan remaja. Berdasarkan itu, tujuan studi ini adalah memberi gambaran atas upaya-upaya yang dilakukan oleh organisasi IPNU-IPPNU sebagai organisasi social keagamaan dalam meningkatkan religiusitas remaja di era disrupsi dan dekadensi moral. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Penyediaan data primer dilakukan dengan teknik wawancara dan observasi. Adapun data sekunder menggunakan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan IPNU-IPPNU Capgawen Selatan memiliki peran yang cukup signifikan bagi peningkatan karakter religiusitas pada diri remaja. Melaui kegiatan-kegiatan yang diselenggrakan, IPNU-IPPNU telah menyisipkan misi untuk membiasakan remaja dengan kegiatan-kegiatan sosial keagamaan.