Ina Maryani
Universitas Bina Sarana Informatika

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisa Kualitas Digimos Software Terhadap Kepuasan Pelanggan PT. Indo Mat Menggunakan Metode Pieces Framework Ina Maryani; Zahra Ar Rizkah
Indonesian Journal on Software Engineering (IJSE) Vol 9, No 1 (2023): IJSE 2023
Publisher : Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/ijse.v9i1.15786

Abstract

Kepuasan pelanggan merupakan suatu perasaan yang dirasakan oleh pelanggan setelah membandingkan suatu produk hasilan perusahaan terhadap harapan yang diinginkan akan produk tersebut. Pelayanan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi pengguna, pengguna yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pengguna Digimos Sotware. Pelayanan menjadi tolak ukur apakah pengguna puas dan tertarik untuk terus menggunakkannya. Pelayanan ini mempengaruhi pengguna untuk tetap setia menggunakan Digimos Software atau beralih ke sistem yang lain. Pada penelitian ini menggunakan metode PIECES terdapat enam variabel atau parameter penting yang sering disebut sebagai "PIECES" (Performance, Information and Data, Economics, Control and Security, Efficiency, dan Service). Metode PIECES digunakan dalam evaluasi sistem karena mencakup aspek-aspek yang penting dan saling terkait untuk mengevaluasi sistem secara menyeluruh. Dengan menggunakan metode PIECES, evaluasi sistem dapat dilakukan dengan lebih komprehensif, menyeluruh, dan sistemik. Ini membantu dalam memastikan bahwa sistem memenuhi kebutuhan dan tujuan yang diharapkan serta mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan atau peningkatan. Hasil penelitian menyatakan bahwa dari enam variabel yang dimiliki PIECES framework memiliki nilai rata-rata yaitu nilai performance (3,98), nilai Information and Data (3,99), nilai Economics (4,11), nilai Control and Security (4,28), nilai Efficiency (3,97), nilai Service (4,08). Dari hasil ini, dapat disimpulkan bahwa penerapan Digimos Software secara umum mendapatkan penilaian yang baik dalam konteks analisis PIECES. Rata-rata nilai untuk setiap variabel berada di atas skala 3 (puas), menunjukkan bahwa kinerja sistem, informasi dan data, aspek ekonomi, kontrol keamanan, efisiensi, dan layanan yang diberikan oleh Digimos Software telah memenuhi atau melebihi harapan pengguna.               Kata kunci: kepuasan pelanggan, digimos software, pieces framework
IMPLEMENTASI METODE SCRUM PADA PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DONASI PAKAIAN PANTAS PAKAI Eva Pratama; Ina Maryani; Saghifa Fitriana
JTIK (Jurnal Teknik Informatika Kaputama) Vol. 7 No. 2 (2023): Volume 7, Nomor 2, Juli 2023
Publisher : STMIK KAPUTAMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59697/jtik.v7i2.40

Abstract

ABSTRACT The high number of clothing production means that the level of consumption in the clothing industry will also increase, based on previous data in 2009-2014 regarding the average level of domestic consumption for apparel in Indonesia has increased 6.98% per year, which will also increase used goods (clothing) which, if not properly processed or utilized by the community, results in fashion or textile waste or waste. In order to decompose and reduce the amount of textile waste, it is necessary to extend the useful life of the clothing, one of which is to voluntarily distribute appropriate clothing to other people who are more in need, either because of a disaster or low family income due to unfavorable economic factors. support. Then an application or system is made that is used to manage the distribution. which is expected to facilitate the management of data on goods donated by donors and facilitate data collection and management of data on volunteers distributing clothing donations, using the scrum method in making this application it is hoped that each stage carried out can become documentation for improvement or application development later adapted to the needs of its users, namely the admin , donors, and volunteers. Keywords: donate; dres; appropriate; wear; volunteer ABSTRAK Tingginya jumlah produksi pakaian maka tingkat konsumsi pada industri pakaian ini pun juga akan meningkat, berdasarkan data sebelumnya di tahun 2009-2014 mengenai rata-rata tingkat konsumsi domestik untuk pakaian jadi di Indonesia mengalami kenaikan 6,98% per-tahunnya, yang ini akan meningkatkan juga barang bekas (pakaian) yang jika tidak dapat diolah atau dimanfaatkan oleh masyarakat dengan tepat, sehingga mengakibatkan sampah atau limbah fashion atau tekstil. Untuk mengurai dan mengurangi jumlah sampah tekstil tersebut, maka perlu adanya perpanjangan masa pakai dari pakaian tersebut, salah satunya adalah dengan memberikan secara sukarela dengan menyalurkan pakaian pantas pakai kepada masyarakat lain yang lebih membutuhkan baik karena terkena bencana ataupun rendahnya pendapatan keluarga dikarenakan faktor ekonomi yang tidak mendukung. Maka dibuatlah suatu aplikasi atau sistem yang digunakan untuk mengelola penyaluran tersebut. yang diharapkan dapat mempermudah pengelolaan data barang yang disumbangkan oleh donator dan mempermudah pendataan dan pengelolaan data relawan penyalur donasi pakaian, dengan menggunakan metode scrum dalam pembuatan aplikasi ini diharapkan setiap tahapan yang dilakukan dapat menjadi dokumentasi untuk peningkatan atau pengembangan aplikasi nantinya disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya yaitu admin, donator, dan relawan. Kata Kunci: donatur; pakaian; pantas; pakai; relawan.
Data Analisis Distribusi Frekuensi Angka Pernikahan Dini di Era Covid 19 Hidayat Muhammad Nur; Vadlya Ma’arif; Ina Maryani; Sunanto Sunanto
Bianglala Informatika Vol 11, No 1 (2023): Bianglala Informatika 2023
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/bi.v11i1.15954

Abstract

Pernikahan dini atau pernikahan di bawah umur menjadi salah satu permasalahan serius di Indonesia, dan pandemi Covid-19 tampaknya telah memperburuk situasi tersebut. Data dari Sistem Informasi Penelusuran Perkara Pengajuan Dispensasi Kawin di Pengadilan Agama Banyumas menunjukkan adanya peningkatan pengajuan dispensasi kawin sejak tahun sebelum Covid-19 hingga era pandemi. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan peningkatan angka pernikahan dini di era Covid-19 antara lain: Faktor ekonomi: Pandemi Covid-19 telah berdampak serius pada perekonomian masyarakat, terutama bagi keluarga yang berada dalam kondisi ekonomi rendah. Dalam situasi yang sulit ini, orang tua mungkin cenderung menikahkan anak-anak mereka dengan pasangan yang lebih kaya secara finansial, dengan harapan dapat meningkatkan kondisi ekonomi keluarga mereka. Sayangnya, aspek usia sering kali diabaikan dalam pertimbangan tersebut.Rendahnya pendidikan atau pengetahuan: Kurangnya pendidikan formal atau pengetahuan mengenai pentingnya pendidikan, hak-hak anak, dan dampak negatif pernikahan dini dapat menjadi faktor yang berkontribusi. Anak-anak dan orang tua yang tidak memahami sepenuhnya konsekuensi pernikahan dini mungkin cenderung lebih mudah terpengaruh oleh tekanan sosial atau alasan ekonomi. pernikahan dini memiliki dampak serius pada anak-anak yang terlibat. Anak-anak yang menikah pada usia yang terlalu muda lebih rentan terhadap risiko kesehatan fisik dan mental, peningkatan kemiskinan, kurangnya pendidikan, serta pelanggaran hak-hak mereka. Oleh karena itu, upaya penanggulangan pernikahan dini haruslah menjadi prioritas. Berdasarkan data, terdapat kenaikan angka pengajuan dispensasi kawin di era Covid-19 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada era Covid-19 (tahun 2020-2021), distribusi frekuensi angka pernikahan dini yang diajukan untuk dispensasi kawin meningkat menjadi lebih dari 10%Kata kunci: Analisa Data, Angka Pernikahan Dini, Era Covid 19, Distribusi Frekuens. Abstract-Early marriage or underage marriage is indeed a serious problem in Indonesia, and the Covid-19 pandemic seems to have become that situation. Data from the Marriage Dispensation Application Tracking Information System at the Banyumas Religious Court shows that there has been an increase in marriage dispensation applications since the year before Covid-19 until the pandemic era. Several factors can lead to an increase in the number of early marriages in the Covid-19 era, including: Economic factors: The Covid-19 pandemic has had a serious impact on the community's economy, especially for families who are in low economic conditions. In this difficult situation, parents may tend to marry off their children to partners who are more financially affluent, hoping to improve their family's economic situation. Unfortunately, the aspect of age is often overlooked in these considerations. Low education or knowledge: Lack of formal education or knowledge about the importance of education, children's rights, and the negative impact of early marriage can be a contributing factor. Children and parents who do not fully understand the consequences of early marriage may be more prone to being swayed by social pressures or economic reasons. Early marriage has a serious impact on the children involved. Children who marry too young are more vulnerable to physical and mental health risks, increased poverty, lack of education, and violations of their rights. Therefore, efforts to overcome early marriage must be a priority. Based on the data, there was an increase in the number of requests for dispensation for marriage during the Covid-19 era compared to the previous year. In the Covid-19 era (2020-2021), the distribution of the frequency of early marriages submitted for marriage dispensation increased to more than 10%Keywords: Data Analysis, Early Marriage Rate, Covid 19 Era, Frequency Distribution