Peningkatan produktivitas kelapa sawit adalah salah satu kriteria keberhasilan asisten lapangan dalam mengelola afdeling/divisi. Asisten lapangan di perkebunan kelapa sawit memiliki tanggung jawab untuk mengendalikan 500-800 ha tergantung pada kebijakan perusahaan. Semua areal dibagi berdasarkan blok dengan ukuran 25-30 ha per blok. Blok dirancang agar homogen dengan mengatur tanaman, lumpur, jalan, dan sesuai kriteria lainnya agar mudah dikelola. Namun faktanya, blok memiliki keragaman antara satu dengan lainnya dan harus ditangani dengan cara berbeda. Pendekatan manajemen blok adalah salah satu cara terbaik untuk mengevaluasi dan menemukan akar permasalahan. Metode ini dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas kelapa sawit. Masalah dalam blok bukan hanya satu tetapi banyak faktor yang harus dianalisis. Manajemen blok dapat dilakukan dengan tiga tahap yaitu analisis kesenjangan, analisis akar permasalahan dengan metode fishbone dan konsep Identifikasi Masalah dan Tindakan Korektif (PICA). Metode ini telah dicoba pada banyak perusahaan