Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh umur pada pejantan terhadap kualitas semen segar secara makroskopis. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai Maret di Desa Bocor, Kecamatan Buluspesantren, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Penelitian menggunakan 6 ekor pejantan sapi Peranakan Ongole (PO) Kebumen yaitu sapi dengan umur 1,5 tahun sebanyak 3 ekor dan umur 2 tahun sebanyak 3 ekor. Metode mengelompokkan sapi berdasarkan umur. Semen ditampung satu kali seminggu setiap kelompok umur dengan menggunakan vagina buatan. Parameter penelitian adalah volume, warna, bau, konsistensi dan pH. Data yang diperoleh dianalisis dengan Uji t dan analisis deskripsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan umur tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap kualitas semen secara makroskopis. Kualitas semen segar pada pejantan umur 1,5 tahun juga memenuhi standar untuk melakukan perkawinan.