TBC masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang utama di seluruh dunia, dengan jutaan kasus baru dan kematian setiap tahunnya, sehingga perlu upaya berkelanjutan untuk mencegah dan mengobati TBC. Keterlibatan remaja dalam melakukan edukasi pencegahan TBC di masyarakat menjadi salah satu solusi potensial untuk pencegahan dan pengendalian TBC. Tujuan dari kegiatan pengabmas ini adalah melatih para remaja dalam melakukan pencegahan TBC yang ada di masyarakat. Metode kegiatan pengabdian masyarakat ini terdiri dari tiga bagian, yaitu perencanaan, pelatihan, dan simulasi lapangan. Sejumlah 12 remaja terpilih ditunjuk sebagai duta TBC di Kelurahan Diratana Kecamatan Loli mengikuti program ini. Kegiatan pelatihan ini terbukti efektif dalam upaya peningkatan pengetahuan remaja mengenai TBC, dan keterampilan remaja dalam mengedukasi masyarakat. Hal tersebut dapat dilihat dari prosentase selama pre-test pengetahuan yaitu 34% kategori baik, 58% cukup, dan 8% kurang. Dan terjadi peningkatan pengetahuan selama post-test dengan kategori baik menjadi 100%. Disimpulkan bahwa adanya peningkatan pengetahuan setelah dilakukan pelatihan. Peran remaja dalam pencegahan TBC diharapkan dioptimalkan dan diterapkan di wilayah Indonesia lain untuk mencapai eliminasi TBC tahun 2030.