Karina Shari Anastasya
Universitas Trisakti

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : JUARA: JURNAL WAHANA ABDIMAS SEJAHTERA

Peningkatan Pengetahuan Asupan Gizi Seimbang dan Nutrigenomik Pada Anggota Masyarakat Perhimpunan Organisasi Pasien Tuberkulosis Indonesia Patricia Budihartanti Liman; Karina Shari Anastasya; Nany Hairunisa; Verawati Sudarma
JUARA: Jurnal Wahana Abdimas Sejahtera Volume 4, Nomor 2, Juli 2023
Publisher : Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Arsitektur Lanskap dan Teknologi Lingkungan, Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/juara.v4i2.16456

Abstract

Pengetahuan yang baik mengenai gizi seimbang memiliki berperan dalam perilaku diet sehat, yang selanjutnya dapat menurunkan angka mortalitas dan morbiditas. Diketahui bahwa penyuluhan gizi seimbang yang dikaitkan dengan TB paru belum pernah dilakukan oleh mitra Perhimpunan Organisasi Pasien Tuberkulosis (TB POP) Indonesia. Pada survey yang dilaksanakan mitra menunjukkan bahwa nutrisi menjadi tren topik untuk diajukan untuk penyuluhan. Hal ini menjadi dasar dari mitra untuk berkolaborasi dengan tim penyuluhan PkM dari Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti. Tujuan PkM ini adalah memberikan pengetahuan mengenai gizi seimbang dan nutrigenomik pada penyintas TB Paru. Tingkat pengetahuan responden dinilai secara objektif dengan kuesioner terstruktur dan secara subyektif dengan responden menilai dengan skala rating satu sampai 10. T-test berpasangan atau Wilcoxon test pada SPSS ver. 28.0.1.1 digunakan dalam analisis dengan batas kemaknaan 0,05. Penyuluhan diikuti oleh 51 partisipan yang mewakili dari anggota masyarakat organisasi penyintas TB RO (OPT) yang tersebar di tujuh Provinsi di Indonesia seperti Sumatera Utara, Riau, Sulawesi Selatan, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Hasil dari penyuluhan PkM terlihat pengetahuan anggota masyarakat setelah dilakukan penyuluhan meningkat sebesar 57% dibandingkan sebelum dilakukannya penyuluhan (p<0,001). Peningkatan pengetahuan juga dirasakan secara subyektif oleh responden sebesar25% setelah dilakukan penyuluhan (p<0,001). Penyuluhan lebih lanjut dapat dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dengan responden lainnya atau memberikan pendampingan pemilihan makanan gizi seimbang.