Nur Fadilla Achmad
Fakultas Ilmu Farmasi, Universitas Airlangga, Surabaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Penelitian Kesehatan

Pemanfaatan Tanaman Obat Tradisional Sebagai Kontrasepsi Pria Nur Fadilla Achmad; Sukardiman Sukardiman
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 14, No 3 (2023): Juli 2023
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf14301

Abstract

With the increase in population, the government is promoting family planning programs to reduce the rate of population growth. In this case, the role of the man is the use of condoms and having a vasectomy. Men's participation in family planning is still low, and this can be related to aspects of knowledge, attitudes, practices, desired needs, limited information and accessibility of male contraceptive services, limited types of contraception and public perceptions. There are three main factors contributing to the low participation of men in family planning, including differences in gender roles between husband and wife, limited contraceptive methods, and men's lack of knowledge about contraception. This study aimed to discuss several plants related to contraception, especially herbal plants that had been tested through animal tests based on the literature and have been used by local people. Some plants that function as male contraceptives include: Gossypium sp., Enhalus acoroides, Solanum melongenaL., Curcuma longa L, Hibiscus rosasinensis, Psidium Guajava l., Azadirachta indica A. Juss, Abrus precatorius L. and Momordica charantia L., Litsea angulata, Quassia amara Linn., Aloe vera L., Cyperus rotundus L., Mirabilis jalapa. It was concluded that various types of plants have been identified as potential for male contraception, which could be further developed.Keywords: family planning; male contraception, traditional medicinal plants ABSTRAK Dengan meningkatnya jumlah penduduk, maka pemerintah menggalakkan program kelurga berencana untuk mengurangi laju pertumbuhan penduduk. Dalam  hal ini, peran pria adalah penggunaan kondom dan menjalani vasektomi. Partisipasi pria dalam keluarga berencana masih rendah, dan ini bisa berkaitan dengan aspek pengetahuan, sikap, praktek, kebutuhan yang diinginkan, keterbatasan informasi dan aksesibilitas terhadap pelayanan kontrasepsi pria, keterbatasan jenis kontrasepsi dan persepsi masyarakat. Ada tiga faktor utama yang membuat rendahnya partisipasi pria dalam keluarga berencana, antara lain perbedaan peran gender antara suami dan istri, metode kontrasepsi yang terbatas, serta kurangnya pengetahuan pria tentang kontrasepsi. Studi ini bertujuan untuk membahas beberapa tanaman yang terkait dengan kontrasepsi, khususnya tanaman-tanaman herbal yang sudah diuji melalui hewan uji berdasarkan literatur dan sudah digunakan oleh masyarakat lokal. Beberapa tanaman yang memiliki fungsi sebagai kontrasepsi pria antara lain: Gossypium sp., Enhalus acoroides, Solanum melongenaL., Curcuma longa L, Hibiscus rosasinensis, Psidium Guajava l., Azadirachta indica A. Juss, Abrus precatorius L. dan Momordica charantia L., Litsea angulata, Quassia amara Linn., Aloe vera L.,  Cyperus rotundus L., Mirabilis jalapa. Disimpulkan bahwa telah teridentifikasi berbagai jenis tanaman yang berpotensi untuk kontrasepsi pria, yang bisa dikembangkan lebih lanjut.Kata kunci: keluarga berencana; kontrasepsi pria, tanaman obat tradisional