Latar belakang : Setiap bayi harus mendapatkan ASI untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi. Kebutuhan bayiakan nutirisi semakin meningkat seiring bertambahnya usia bayi, hal ini dikarenakan proses tumbuh kembang bayi, sedangkan terkadang ASI yang dihasilkan ibunya kurang memenuhi kebutuhan gizi bayi. Peran petugas kesehatan diharapakan lebih aktif untuk memberikan edukasi dan konsultasi kepada calon dan memeriksakan kehamilannya secara rutin. Orang tua sebaiknya memperhatikan kebutuhan nutrisi dini anaknya dan melakukan pemeriksaan kesehatan rutin bayinya diposyandu atau layanan kesehatan setempat. Metode penelitian : Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analitik Korelasi dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan Accidental Sampling. sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 30 orangd dengan menggunakan analisa uji statistic korelasi spremen rank. Hasil penelitian : uji Spremen rank Hubungan Pemberian MP-ASI dengan Status Gizi bayi (624 bulan) di Dusun Dasan Baru Kecamatan Pringgarata tahun 2023 menunjukkan bahwa hasil Asymp. Sig. (2-sided) sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa Asymp. Sig. (2-sided) kurang dari 0,05 (taraf kesalahan 5%), maka dapat disimpulkan bahwa terdapat Hubungan Pemberian MP-ASI dengan Status Gizi bayi (6-24 bulan) di Dusun Dasan Baru Kecamatan Pringgarata tahun 2023. Kesimpulan : keadaan perubahan status gizi pada bayi dan anak disebabkan karena pemberian MP-ASI yang tidak tepat. Keadaan ini memerlukan penanganan tidak hanya penyediaan pangan, tetapi juga pendekatan yang komunikatif sesuai dengan tingkat pendidikan dan kemampuan masyarakat. Selain itu, umur pertama kali pemberian MP-ASI sangat penting dalam menentukan status gizi bayi. Makanan preklaktal maupun MP-ASI dini mengakibatkan kesehatan bayi menjadi rapuh dikarenakan sistem pencernaan bayi yang belum siap untuk menerima makanan.