Jozef M. N. Hehanussa
Univeristas Kristen Duta Wacana

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani

Evaluasi Seratus Hari Periode Kedua Pemerintahan Presiden Joko Widodo Melalui Peristiwa Penobatan Saul sebagai Raja Jozef M.N. Hehanussa
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 4, No 2 (2020): April 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30648/dun.v4i2.237

Abstract

Abstract. Saul as the first king of Israel is often regarded as a king who was rejected by God. According to 1 Samuel 13, he had acted against the will of God as Samuel had reminded. However, from a different perspective can be found the good values of King Saul’s leadership. The author used the narrative interpretation method of 1 Samuel 10-11 in order to explore the positive values of King Saul's leadership which were then used as an evaluation for 100 days of the second period of President Joko Widodo's reign. The result is President Joko Widodo's efforts in building peace should be appreciated, but in upholding justice and human rights leave an unsatisfactory record.Abstrak. Saul sebagai raja pertama Israel sering dianggap sebagai raja yang ditolak oleh Allah. Menurut 1 Samuel 13, dia telah bertindak melawan kehendak Tuhan yang telah diingatkan oleh Samuel. Namun demikian, dari perspektif yang berbeda dapat ditemukan nilai-nilai kepemimpinan yang baik dari Raja Saul. Penulis menggunakan metode tafsir naratif terhadap 1 Samuel 10-11 dalam rangka menggali nilai-nilai positif dari kepemimpinan Raja Saul tersebut yang kemudian digunakan sebagai evaluasi bagi 100 hari periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo. Hasilnya adalah dalam hal upaya Presiden Joko Widodo untuk menciptakan damai sejahtera patut diapresiasi, namun dalam hal tanggung jawab untuk menegakkan keadilan dan HAM masih menjadi catatan yang belum memuaskan.