Perawat sebagai petugas medis harus mementingkan kesembuhan pasien sehingga memiliki beban kerja yang berat. Beban kerja tinggi pada perawat bisa mempertinggi risiko kelelahan fisik dan mental serta rentan mengalami burnout. Data WHO Eropa menunjukkan sekitar 30 perawat yang disurvei mengatakan mereka merasa bosan atau lelah dalam bekerja. Di Inggris, sekitar 42 perawat mengatakan mereka kelelahan, di Yunani, sekitar 44 perawat mengatakan mereka merasa tidak puas dengan pekerjaan mereka dan ingin bekerja. selesai bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan burnout dengan kinerja perawat di RSJD Dr RM Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini seluruh perawat rawat inap di RSJD Dr RM Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah, perolehan sampel sebanyak 53 responden dengan teknik pengambilan sampel yaitu proportional stratified random sampling. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner Maslach Burnout Inventory (MBI). Uji statistik bivariat menggunakan Kendall Tau. Hasil penelitian ini diperoleh karakteristik responden rata-rata usia 41,91 tahun dan masa kerja perawat 17,70 tahun, paling banyak responden laki-laki (50,9%) dan pendidikan DIII Keperawatan (64,2%), burnout pada perawat mayoritas rendah (98,1%), kinerja perawat mayoritas adalah baik (88,7%), hasil analisis bivariate diperoleh p value 0,005 (p < 0,05).