Ch. Hatri Istiarin
STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : JAMAS: Jurnal Abdi Masyarakat

MEMBANGUN MASYARAKAT SEHAT DAN PRODUKTIF DENGAN INOVASI ACT UNTUK OPTIMALISASI FUNGSI FISIK DAN PSIKOSOSIAL PADA MASA PASCA PANDEMI: BUILDING A HEALTHY AND PRODUCTIVE COMMUNITY WITH THE INNOVATION ACT FOR THE OPTIMIZATION OF PHYSICAL AND PSYCHOSOCIAL FUNCTIONS IN THE POST-PANDEMIC ERA Tri Wahyuni Ismoyowati; Gian Lisuari Adityasiwi; Ch. Hatri Istiarin; I Wayan Sudarta; Ratna Puspita Adiyasa
JAMAS : Jurnal Abdi Masyarakat Vol. 1 No. 3 (2023)
Publisher : Forind Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Berdasarkan data dari WHO tahun 2018 sekitar 71 persen penyebab kematian di dunia adalah penyakit tidak menular (PTM) yang membunuh 36 juta jiwa per tahun. Hipertensi, Diabetes dan PTM lainnya adalah gangguan kronis yang menurunkan sistem kekebalan tubuh manusia secara bertahap dan sangat rentan terhadap infeksi. PTM yang di derita dalam jangka waktu lama atau kronis akan menimbulkan masalah baik fisik maupun psikologi. Intervensi keperawatan yang telah dilakukakan dalam menangani masalah adalah dengan terapi Acceptance And Commitment Therapy (ACT), Eduksi tentang PTM, Pelatihan Hydroterapi. Tujuan PKM : meningkatkan kesehatan masyarakat dengan membangun masyarakat sehat dan produktif dengan inovasi ACT untuk optimalisasi fungsi fisik dan psikososial pada masa pasca pandemi. Metode : Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan bulan Maret sampai Juni 2023 dengan sasaran kader dan Masyarakat di Kelurahan Suryodiningratan Yogyakarta dilakukan 2 tahap yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan, Tahap pelaksanaan dilakukan 4 proses pelatihan yang masing-masing proses dilakukan pre-test, skrining lalu pemberian pelatihan lalu dilanjutkan dengan evaluasi. Hasil : Setelah Pemberian Edukasi tentang Intervensi ACT didapatkan hasil 15 orang (50%) memiliki tingkat Ansietas dan Stres yang ringan, sedangkan 15 orang (50%) memiliki tingkat Ansietas dan Stres yang sedang, Setelah masyarakat diberikan Edukasi tentang DM, nilai pemeriksaan GDS rata nilai sebesar 12,93 (86,24%), Dari 33 orang partisipan 23 orang menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan, sedangkan 10 sisanya memperoleh nilai yang sama sebelum dan sesudah dilaksanakan kegiatan pendidikan kesehatan. Setelah dilakukan Pelatihan Perawatan Luka dengan hasil Hasil pre test yaitu 1,7 sedangkan hasil post test yaitu 3,9. Terjadi kenaikan pengetahuan tentang rawat luka pada lansia, kader dan calon kader. Pelatihan Hydroterapi terjadi penurunan tekanan darah sebanyak 75%. Kesimpulan: Sebagian besar masyarakat memiliki penyakit tidak menular Diabetes Mellitus dan Hipertensi. Intervensi ACT, pemberian Edukasi, Pelatihan perawatan Luka dan Hydroterapi memiliki dampak positif terhadap gangguan Fisik dan Gangguan Psikososial pada Masyarakat.