Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Teknologi Sipil : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

ANALISIS TARIF ANGKUTAN KOTA TRAYEK K RUTE SAMARINDA SEBERANG – LOAJANAN ILIR BERDASARKAN BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN (BOK) Vera Veronica; Tiopan H. M Gultom; Heri Sutanto
Teknologi Sipil : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 7, No 2 (2023): JTS TEKNOLOGI SIPIL
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/ts.v7i2.13186

Abstract

Transportasi berkembang sangat cepat saat ini. Hal ini disebabkan kemajuan teknologi dan peningkatantaraf hidup masyarakat. Salah satu moda transportasi yang paling mudah tersedia dan banyak digunakanadalah angkutan umum. Samarinda merupakan salah satu kota di Indonesia yang umumnya tidak terlepasdari sektor transportasi. Hal ini menyebabkan peningkatan jumlah kendaraan yang tinggi dan signifikansetiap tahunnya. Pada umumnya masyarakat menginginkan angkutan umum yang aman, cepat, murah, dannyaman. Tarif adalah biaya yang harus dibayar oleh pengguna jasa angkutan umum per satuan berat ataupenumpang per km yang dinyatakan dalam rupiah. Pemerintah daerah menetapkan besarnya tarif denganmenetapkan batas atas (tarif maksimum) dan batas bawah (tarif minimum) yang disesuaikan denganbesarnya biaya kendaraan. sehingga diharapkan agar besarnya tarif yang akan dikenakan kepadapenumpang tidak memberatkan atau sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta memberi keuntungan wajarkepada pihak penguasa angkutan. Maka hal tersebut menjadi dasar penulis melakukan penelitian terhadappenentuan tarif angkutan kota.Tahapan penelitian yang dilakukan, ialah survei pendahuluan. Lalu dilanjutkan dengan pengambilan dataprimer yaitu dengan melakukan survei pada dua perusahaan angkutan kota trayek k yaitu PT.Arung MandiriJaya dan CV. Kalung mas. Lalu pengambilan data sekunder didapatkan melalui Dinas Perhubungan KotaSamarinda. Survei untuk mendapatkan data primer dilakukan selama 4 hari, yaitu 2 hari weekday dan 2hari weekend. Pada saat survei di lapangan dilakukan pengambilan data naik turun penumpang sehinggadidapatkan load factornya. Lalu dilakukan survei wawancara dengan pihak sopir angkutan kota trayek kguna mendapatkan harga-harga dari komponen biaya operasional kendaraan. Setelah itu menghitung tarifberdasarkan SK.687/AJ.206/DRJD/2002 guna dapat membandingkan tarif yang berlaku dilapangandengan tarif biaya operasional kendaraan.Berdasarkan hasil survei diketahui tarif saat pandemi adalah Rp.5.000-Rp.6.000. Okupansi selama 4 harisurvei diketahi adalah 45%, dengan rata-rata jarak perjalanan per penumpang adalah 6 Km. Berdasarkananalisis biaya operasional kendaraan diketahu tarifnya adalah Rp.6.600/penumpang-km. Tarif ini masihdiatas biaya operasional kendaraan dengan load factor ideal 70% yaitu 4.200/penumpang-km. Selamapandemic operator angkutan kota mengalami kerugian sebesar Rp.1.600/penumpang-km.