Riki Andriansyah Putra
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Ekonom : Jurnal Ekonomi dan Bisnis

ANALISIS INOVASI PENGEMBANGAN LAYANAN PT. BPRS AL-WASHLIYAH DALAM MEMPERTAHANKAN, MENINGKATKAN KEPUASAN NASABAH Riki Andriansyah Putra
Ekonom : Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol 3 No 2 (2023): Ekonom: Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Publisher : Yana Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58432/ekonom.v3i2.947

Abstract

Kepuasan pelanggan merupakan satu evaluasi, jika kepuasan pelanggan tercapai maka akan timbul loyalitas dari pelanggan. Oleh karena itu, kepuasan pelanggan merupakan hal yang penting bagi perusahaan. Peran BPRS sebagai Lembaga keuangan yang paling dekat dengan masyarakat dan mudah diakses diperlukan untuk memicu perkembangan dunia keuangan dan indusri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis inovasi pengembangan layanan BPRS dalam mempertahankan, meningkatkan kepuasan nasabah. Penelitian ini dilatar belakangi oleh pentingnya mempertahankan prestasi terbaik BPRS agar meningktakan produktivitas kerja dengan memberi pelayanan yang memuaskan bagi para nasabah agar nasabah semakin mempercayai pelayanan BPRS. Metode penelitian penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu melakukan wawancara dan dokumentasi. Hasil  dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dalam pelayanan yang dilakukan PT. BPRS Al Washliyah Jl. Gunung Krakatau dalam meningkatkan kepuasan nasabah yaitu dengan memiliki standar dalam melayani sesuai dengan kebutuhan nasabahnya. Layanan yang ada di PT. BPRS Al Washliyah berupa simpan pinjam seperti bank memiliki layanan intermediasi dana, menyimpan dananya, untuk menyalurkan dananya bagi yang membutuhkan dana, selain itu ada pembiayaan dan penempatan dana prinsip syariah. Kendala yang dihadapi PT. BPRS Al Washliyah Jl. Gunung Krakatau meningkatkan kepuasan nasabah yaitu maraknya bank syariah atau Lembaga keuangan syariah di Indonesia tidak diimbangi dengan adanya sumber daya manusia yang memadai. Kemudian belum sepenuhnya peraturan pemerintah dibidang perbankan syariah dan kurangnya akademisi perbankan syariah. ABSTRACT Customer satisfaction is an evaluation, If customer satisfaction is achieved then customer loyalty will arise. Therefore, customer satisfaction is important for the company. The role of BPRS as a financial institution that is closest to the community and easily accessible is needed to trigger developments in the world of finance and industry. This study aims to analyze BPRS service development innovations in maintaining and increasing customer satisfaction. This research is motivated by the importance of maintaining the best performance of the BPRS in order to increase work productivity by providing satisfactory service for customers so that customers trust BPRS services more. The research method of this research is a qualitative research method. The data sources used in this research are primary data and secondary data. Data collection techniques used are conducting interviews and documentation. The results of this study can be concluded that in the services performed by PT. BPRS Al Washliyah Jl. Gunung Krakatau in increasing customer satisfaction by having standards in serving according to the needs of its customers. The services available at PT. BPRS Al Washliyah is in the form of savings and loans such as the bank has a fund intermediation service, keeps the funds, to channel the funds to those who need funds, besides that there is financing and placement of funds in sharia principles. Obstacles faced by PT. BPRS Al Washliyah Jl. Mount Krakatau increases customer satisfaction, the rise of Islamic banks or Islamic financial institutions in Indonesia is not matched by adequate human resources. Then the government regulations in the field of Islamic banking have not been fully adequate and the lack of Islamic banking academics.