Perhelatan acara balap motor internasional, yakni Pertamina Grand Prix of Indonesia atau MotoGP Mandalika, mendapatkan respon positif yang tinggi dari masyarakat Indonesia. Arena balap Mandalika berada di Desa Kuta, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, tepatnya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, arena ini memiliki panjang lintasan sekitar 4,31 km dilengkapi dengan 17 tikungan. Metode penelitian dalam artikel ini menggunakan metode kualitatif. Kajian artikel ini dikembangkan secara konseptual dari artikel dan penelitian terdahulu yang mengangkat fakta-fakta lapangan di berbagai daerah. Sumber data penelitian yang digunakan adalah sumber data sekunder melalui studi literatur dari buku, jurnal, penelitian. Secara komprehensif, pengembangan Sirkuit Mandalika di wilayah Lombok dapat dinilai sebagai suatu proses pembangunan yang positif. Dengan keberadaan infrastruktur tersebut, terjadi peningkatan signifikan dalam penerimaan pendapatan negara melalui peningkatan kunjungan wisatawan baik lokal maupun internasional. Lebih jauh lagi, dampak ekonomisnya terhadap wilayah Lombok termanifestasi secara drastis, menciptakan pertumbuhan ekonomi yang substansial. Pendekatan foresight perlu dilakukan pada pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) secara menyeluruh guna merumuskan keberlanjutan pembangunan, menyoroti pentingnya kajian strategi keberlanjutan untuk KEK Pariwisata Mandalika di masa mendatang.