Hewan ruminansia merupakan kelompok hewan mamalia yang biasa memamah (memakan) dua kali dan itu membutuhkan pakan hijauan, tapi ketersediaan pakan hijauan terbatas tergantung dengan musim. Jerami padi belum dimanfaatkan secara maksimal untuk pakan ternak ruminansia karena kandungan nutrisinya rendah. Teknologi pakan ternak dengan pembuatan silase dapat mengawetkan sekaligus mempertahankan bahkan dapat meningkatkan kualitas nutrisi bahan pakan. probiotik mikroorganisme berpotensi untuk ditambahkan pada pembuatan silase. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penambahan probiotik mikroorganisme pada pembuatan silase mampu meningkatkan kualitas fermentatif dan kualitas nutrisi silase jerami padi dan untuk mengetahui pada konsentrasi berapa probiotik mikroorganisme mampu meningkatkan kualitas fermentatif dan kualitas nutrisi silase jerami padi. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen kuantitatif dan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan penambahan probiotik mikroorganisme (0%, 0,075%, 0,1%, dan 0,125%) dan dua pengulangan yang mengacu pada SNI 3141.1:2011. Dengan mengacu pada kualitas silase jerami padi, yang mendekati karakteristik yang cukup baik adalah silase jerami padi sampel P2 dengan konsentrasi penambahan probiotik mikroorganisme sebanyak 0,75%. Penggunaan silase pada pakan ternak ruminansia memberikan pengaruh terhadap kualitas mutu susu. Karakteristik kualitas susu yang mendekati SNI 3141.1:2011 pun terdapat pada penggunaan silase dengan sampel S1 dibandingkan yang tidak menggunakan silase. Jerami padi dapat digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan silase sebagai pakan hewan ruminansia dengan penambahan probiotik mikroorganisme.