Ulfah Oktarida Sihaloho
Universitas Padjadjaran

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Aliansi : Jurnal Politik, Keamanan Dan Hubungan Internasional

Analisis Komparatif Aplikasi Contact Tracing Covid-19 Di Korea Selatan Dan Indonesia Ulfah Oktarida Sihaloho; Heru Nurasa; Sinta Ningrum
Aliansi Special Issue September 2022 : Aliansi : Jurnal Politik, Keamanan Dan Hubungan Internasional
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/aliansi.v0i0.41865

Abstract

Pandemi covid-19 mengubah banyak hal dalam kehidupan masyarakat, paling utamanya adalah perubahan dalam mobilitas masyarakat khususnya masyarakat perkotaan. Sebagai upaya pencegahan lanjutan, Negara-negara di dunia membuat aplikas-aplikasi yang dapat melacak pergerakan masyarakat. Di Korea selatan, aplikasi ini bernama corona 100m (Co100) sedangkan di Indonesia bernama PeduliLindungi. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan dan membandingkan kedua aplikasi ini dan penggunaannya di kedua Negara. Apa saja yang menjadi kelebihan dan kekurangan dari kedua aplikasi, pelajaran apa yang kemudian dapat diterapkan di Indonesia. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian komparatif. Dalam pengumpulan data, penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, studi pustaka, dan internet searching. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan mempelajari perundang-perundangan, peraturan dan literatur yang ada. Temuan dari artikel ini adalah adopsi internet di Indonesia menghambat percepatan penggunaan Aplikasi PeduliLindungi jika dibandingkan dengan Korea Selatan. Kemudian, Perlindungan terkait data pribadi masih belum maksimal dilakukan di kedua negara. Khusus di Indonesia, belum ada regulasi yang mengatur tentang keamanan data pribadi. Selanjutnya penggunaan PeduliLindungi belum menyeluruh dikarenakan besarnya wilayah dan perbedaan pesebaran internet di tiap daerah, berbeda dengan Korea Selatan yang hampir seluruh wilayahnya sudah dapat mengakses internet. The COVID-19 pandemic has changed many things in people's lives, the most important of which are changes in community mobility, especially in urban communities. As a further prevention effort, countries worldwide create applications that can track people's movements. In South Korea, this application name is Corona 100m (Co100), while in Indonesia, it is called PeduliLindung. This article will explain and compare these two applications and their use in both countries. What are the advantages and disadvantages of the two applications? What lessons can then apply in Indonesia? This study uses a descriptive qualitative approach with a comparative research type. This research uses observation, interviews, literature study, and internet searching in collecting data. Data collection in this study was carried out by studying existing laws, regulations and literature. The findings is that internet adoption in Indonesia has hampered the acceleration of the use of the Cares for Protection Application compared to South Korea. Then, protection related to personal data is still not maximally carried out in both countries. Especially in Indonesia, no regulations govern the security of personal data. Furthermore, the use of PeduliLindungi is not comprehensive due to the size of the area and the difference in the distribution of internet in each region, in contrast to South Korea, where almost all of its regions can access the internet.