Dinda Nurfitria
Universitas Siliwangi, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Advances In Social Humanities Research

REVENGE PORN TIDAK MENDAPAT PERLINDUNGAN HAK ASASI MANUSIA Dinda Nurfitria; Irma Anggraeni; Novi Ramadhani; Wulan Maulida
Advances In Social Humanities Research Vol. 1 No. 5 (2023): ADVANCES in Social Humanities Research
Publisher : Sahabat Publikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/adv.v1i5.70

Abstract

Saat ini sudah banyak sekali kejahatan – kejahatan yang dapat dilakukan di media social. Salah satu contohnya adalah Revenge Porn. Seringkali korban dari kejahatan seperti ini tidak mendapatkan Hak Asasi Manusia yang adil. Pelaku bisa mendapatkan hukuman yang ringan bahkan bisa tidak dihukum sama sekali. Untuk meneliti kasus yang sering terjadi ini, peneliti menggunakan empat metode yaitu memilih, mencari, menyeleksi, dan memutuskan. Dalam hal ini, para penggiat HAM serta kelompok-kelompok masyarakat sipil harus berjuang untuk mendorong pemerintah dan legislator agar memperkenalkan undang-undang yang melindungi individu dari revenge porn dan mengambil tindakan untuk menjamin hak-hak privasi dan keamanan mereka. Perlindungan hukum dari kasus Revenge Porn ini sebagaimana berdasarkan Pasal 68 sampai dengan Pasal 70 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual, bahwa perlindungan yang diperoleh oleh Korban Revenge Porn yaitu terdiri dari hak atas penanganan, perlindungan, dan pemulihan, meliputi pelayanan pengaduan, kesehatan, hukum dan/atau bantuan hukum, rehabilitasi sosial, medicolegal, dan psikologis.