Mohammad Djali
Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Universitas Padjadjaran

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Composite: Jurnal Ilmu Pertanian

Perbandingan efektifitas pretreatment ozonolisis dan hydrothermal pressure dalam meningkatkan kandungan tanin dan kafein ekstrak kulit biji kakao (Theobroma cacao L.) Duhita D Utama; Mohammad Djali; Yana Cahyana; Melia Siti Ajijah
Composite: Jurnal Ilmu Pertanian Vol 6 No 1 (2024): Februari 2024
Publisher : University of Insan Cendekia Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37577/composite.v6i1.629

Abstract

Kulit biji kakao, yang sering dianggap sebagai limbah dalam proses produksi cokelat, mengandung senyawa-senyawa bioaktif seperti tanin dan kafein. Guna mempermudah ekstraksi senyawa-senyawa bioaktif tersebut, diperlukan metode pretreatment delignifikasi seperti ozonolisis dan hydrothermal pressure. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan efektivitas metode ozonolisis dan hydrothermal pressure dalam meningkatkan perolehan senyawa tanin dan kafein pada ekstrak kulit biji kakao. Pada metode pretreatment ozonolisis menggunakan alat ozonizer, sedangkan pada metode hydrothermal pressure menggunakan alat autoklaf Sementara ekstraksi yang dilakukan yaitu dengan metode maserasi. Metode analisis data yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang diuji dengan Analisis Varian (ANOVA) serta dilanjutkan Duncan Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan pretreatment ozonolisis dan hydrothermal pressure sebelum proses ekstraksi terbukti meningkatkan perolehan senyawa bioaktif ekstrak kulit biji kakao. Metode pretreatment tersebut menunjukkan pengaruh positif terhadap perolehan senyawa total tanin dan aktivitas antioksidan, sedangkan pada senyawa kafein tidak menunjukkan pengaruh nyata. Metode pretreatment ozonolisis menunjukkan hasil terbaik dalam meningkatkan perolehan kadar kafein sebesar 49,79% yaitu menjadi sebanyak 1,083 mg/g. sementara metode pretreatment hydrothermal pressure memberikan hasil terbaik dalam meningkatkan perolehan total tanin sebesar 55,19% yaitu menjadi sebanyak 9,42 mg/g. Selain itu diketahui juga bahwa semakin tinggi konsentrasi tanin, semakin tinggi pula nilai aktivitas antioksidan yang dihasilkan.