Winarsih Winarsih
STABN RADEN WIJAYA WONOGIRI

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Patisambhida : Jurnal Pemikiran Buddha dan Filsafat Agama

Relevansi Makna Tradisi Slametan Kematian Dan Upacara Sembahyang Kematian Pada Majelis Agama Buddha Nichiren Shoshu Buddha Dharma Indonesia Winarsih Winarsih; Situ Asih; Sukarti Sukarti
PATISAMBHIDA : Jurnal Pemikiran Buddha dan Filsafat Agama Vol. 3 No. 2 (2022): PATISAMBHIDA - Jurnal Pemikiran Buddha dan Filsafat Agama
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Raden Wijaya Wonogiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53565/patisambhida.v3i2.875

Abstract

Setiap kehidupan didunia ini pasti akan mengalamai sebuah kematian, tidak mengenal dari keluarga kaya maupun keluarga miskin. disetiap tempat memiliki tradisi yang berbeda dalam menyemayamkan leluhurnya. Pada agama buddha terdapat upacara yang berbeda dengan tradisi budaya setempat. Slametan kematian dan upacara sembahyang kematian serta relevansi antara tradisi Slametan kematian dengan upacara sembahyang kematian agama Buddha Majelis Nichiren Shoshu Buddha Dharma Indonesia (MNSBDI). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tradisi Slametan kematian dan upacara sembahyangan kematian MNSBDI di Dukuh Gupit ini tidak dapat dipisahkan karena saling berkaitan satu sama lain mengikuti tradisi nenek moyang dan adanya akulturasi campuran atau akulturasi antara kepercayaan nenek moyang dan agama. Keduanya penting untuk di laksanakan agar arwah mendiang mendapatkan sumbangan doa dari sanak saudara yang di tinggalkan supaya arwahnya mendapat tempat yang lebih baik, terbebas dari pederitaan, sehingga dapat terlahir di alam yang bahagia dan dapat mencapai kesadaran Buddha. Makna dari upacara Slametan kematian dan sembahyang kematian yaitu sebagai wujud bakti seorang anak kepada orangtua dan arwah leluhur yang telah meninggal.