Penelitian ini berusaha menganalisis makna denotatif, konotatif dan mitos terkait nilai keagamaan yang terkandung dalam iklan Wonderful Indonesia edisi “The Light of Aceh.”Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan subjek penelitian berupa penggalan-penggalan gambar yang terbagi menjadi 6 (enam) foto dan 3 (tiga) situasi atau scene iklan, yaitu scene kehidupan sehari-hari, wisata dan pertunjukan daerah. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa studi dokumentasi dan studi literatur, sedangkan teknik analisis data diaplikasikan dengan analisis Semiotika Roland Barthes yang dikaji lebih dalam menggunakan lima kode bacaan; hermeneutic, proarietic, symbolic, cultural, dan semic. Hasil penelitian menunjukkan bahwa denotatif di dalam iklan menampilkan masjid, alam, dan busana Muslim yang menjadi sebuah kearifan lokal yang mengandung unsur nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Aceh.Busana Muslim digunakan tidak hanya digunakan dalam aktivitas sehari-hari masyarakat, tetapi juga diterapkan di dalam sebuah pertunjukan adat daerah.Makna konotatif yang terkandung di dalam denotatif berupa salah satu kearifan lokal provinsi Aceh adalah adanya nilai keagamaan yang terkandung di dalam peraturan Syariat Islam dan salah satunya adalah peraturan hijab bagi kaum Perempuan, baik penduduk lokal maupun pendatang.Nilai-nilai keagamaan ini telah lama tumbuh dan berkembang di tengah kehidupan masyarakat dan menjadi identitas budaya setempat.Mitos yang terkandung di dalam iklan adalah masyarakat merasa tenang dan damai dalam harmonisasi agama.Keseluruhan elemen yang ditampilkan dalam iklan merupakan hasil konstruksi terhadap realitas yang ada. Sebab, berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang menguatkan hasil analisis penelitian ini adalah banyak masyarakat Aceh yang sembunyi-sembunyi tidak menggunakan hijab di ruang publik dan menggunakannya hanya untuk menghindari razia busana muslim.