Penelitian ini dilakukan di perusahaan manufaktur yang memproduksi tepung. Berdasarkan pengamatan dan dari hasil wawancara permasalahan yang dihadapi adalah masalah breakdown mesin dan downtime pada mesin HSB serta komponen mesin yang jarang diganti sehingga target produksi jarang tercapai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Total Productive Maintenance dengan menhitung nilai OEE (Overall Equipment Effectiveness) dan six big losses dari mesin, serta mencari komponen kritis yang paling tinggi nilai RPN dengan metode FMEA. Untuk mengetahui kerugian terbesar yang ditimbulkan pada mesin HSB. Tujuan dari penelitian ini adalah dapat mengetahui penyebab kinerja mesin yang kurang optimal dan dapat menghitung tingkat efktifitas mesin. Berdasarkan perhitungan nilai OEE rata-rata dari bulan September 2021 sampai Agustus 2022 adalah sebesar 75,79%. Dengan availability sebesar 91,15%, performance sebesar 87,69% dan quality rate sebesar 94,85%. Sedangkan hasil perhitungan six big losses diketahui losses terbesar ada pada reduce speed losses yang memiliki rata rata sebesar bahwa 11,52% lalu di ikuti dengan equipment failure losses sebesar 4,61%, Set up loss sebesar 4,25%, defect loss sebesar 4,10%, idle and minor stoppages sebesar 2,18% dan terahkir nilai losses terkecil adalah reduce yield yaitu sebesar 0%. Dari perhitungan metode FMEA didapatkan prioritas utama perbaikan adalah bearing dengan nilai RPN tertinggi yaitu 60.