<![CDATA[Pengalaman emosional menjadi tolak ukur perkembangan sosioemosional, karena pengalaman emosional bersifat pribadi, perkembangan sosioemosional bisa berubah dari masa ke masa mulai dari fase usia dini hingga dewasa, tempat tinggal menjadi satu sarana yang membuat berkembangnya perasaan sosioemosional menjadi berbeda. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh signifikansi pola asuh asrama dan budaya organisasi terhadap perkembangan sosioemosional Santriwati di asrama putri pondok pesantren Mushofawiyah. Metode penelitian ini memakai jenis ex-post facto yaitu mengekspos kejadian yang sudah berlalu dengan memakai pendekatan Kuntitatif mengambil data dengan instrument angket. Populasi pada penelitian ini sebanyak 1.321 orang Santriwati yang sudah tiga tahun mengalami pola pengasuhan, diambil secara random untuk sampel sebanyak 307 orang. Diperoleh dari 307 responden lebih banyak memilih pola asuh kekeluargaan. Hasil penelitian ini tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pola asuh asrama terhadap perkembangan sosioemosional hal ini diperoleh nilai signifikan untuk pola asuh sebesar 0,118 hasil ini jika dibandingkan dengan nilai probabilitas 0,05 maka ia lebih kecil (0,118 > 0,005) sehingga bisa disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan pola asuh terhadap perkembangan sosioemosional Santriwati akan tetapi terdapat pengaruh yang signifikaan antara antara budaya organisasi terhadap perkembangan sosioemosional Santriwati di Asrama Putri Pondok Pesantren Musthofawiyah Mandailing Natal. Hal ini disebabkan perolehan nilai signifikan untuk budaya organisasi sebesar 0,000 hasil ini jika dibandingkan dengan nilai probabilitas 0,05 maka ia lebih kecil (0,000 > 0,005).]]>
