Pelaksanaan haji dan umrah adalah ibadah yang sudah dikategorikan safar bagi mereka yang berada di luar kota Makkah sehingga hukum – hukum yang berkaitan dengan safar perlu diperhatikan, terlebih lagi bagi seorang Wanita, untuk memperhatikan segala hal yang berkaitan dengan kemaslahatan Wanita tersebut, dikarenakan Wanita memiliki hukum tersendiri yang telah disampaikan oleh Rasulullah shallaallaahu `alaihi wa sallam, diantaranya adalah harus adanya mahram. Namun melihat kondisi sekarang ini dan melihat pentingnya ibadah ini maka perlu dilihat dari hukum wajibnya mahram serta kebolehan yang ada jika dilihat dari perspektif maqashid al-syariat. Yang mana maqashid al-syariat adalah mengutamakan kemaslahatan untuk seorang hamba dan mencegah bahaya yang akan terjadi. Maka kebolehan Wanita untuk safar haji dan umrah tanpa mahram perlu dikaji dan diteliti dilihat dari perspektif maqashid al-syari`at.