Sistem perhitungan konsentrasi debu jatuh (dustfall) dan total partikel tersuspensi (total suspended particulate, TSP) dalam kegiatan analisis dampak lingkungan di Indonesia selama ini masih didasarkan pada persamaan dari luar negeri yang tidak sesuai dengan kondisi Indonesia. Kedua parameter tersebut merupakan parameter utama untuk menggambarkan perubahan kualitas udara yang terjadi akibat kegiatan manusia (antropogenik) dan akibat kondisi alami (natural). Kedua parameter wajib disajikan dalam menggambarkan perubahan kualitas udara dalam analisis dampak lingkungan. Berdasarkan serangkaian penelitian yang dilakukan di Indonesia (Yuwono et al., 2014-2018), perhitungan konsentrasi debu jatuh dan TSP telah bisa menggunakan persamaan empiris yang dikembangkan khusus untuk kondisi di Indonesia. Serangkaian persamaan telah disusun dalam sebuah spreadsheet sederhana yang bisa diimplementasikan sesuai jenis tanah di Indonesia. Dengan sistem ini, prakiraan konsentrasi debu jatuh dan TSP yang akan terjadi akibat pelaksanaan pembangunan dapat diprakirakan dengan akurat dan sesuai baku mutu di Indonesia.