ABSTRAK Masalah dalam pembelajaran matematika seringkali digunakan untuk melatih kemampuan pemecahan masalah dan disajikan dalam worked example yang memuat komponen gambar, simbol, serta tulisan. Cognitive load theory berfokus menghasilkan desain pembelajaran yang memfasilitasi kemampuan pemecahan masalah peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode integrated worked example dalam pembelajaran statistika terhadap (1) kemampuan pemecahan masalah; (2) tingkat cognitive load selama fase pembelajaran dan fase tes; dengan pendekatan penelitian komparasi antara integrated worked example dan non-intgerated worked example. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen kuasi dengan melibatkan 64 peserta didik kelas 8 sebagai partisipan penelitian. Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan Analysis of Covariate (ANCOVA) dengan nilai signifikansi 0,05. Dengan pengendalian kovariat kemampuan awal sebelum eksperimen, hasil penelitian menunjukkan bahwa metode integrated worked example memberikan pengaruh yang lebih baik ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah peserta didik. Ditinjau dari cognitive load, baik selama fase pembelajaran maupun fase tes, metode integrated worked example lebih baik dalam mereduksi cognitive load. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penyajian materi pembelajaran harus memperhatikan adanya komponen yang perlu diintegrasikan sehingga memfasilitasi siswa untuk memahami isinya.