Pandemi Covid-19 membuat pengajar dan pemelajar perlu melakukan penyesuaian. Untuk melatih produksi dan interaksi dalam keterampilan berbicara bahasa Mandarin, salah satu penyesuaian yang dilakukan adalah dengan menggunakan media pembelajaran berbasis konferensi video. Kondisi pandemi telah mengakibatkan adanya 2 angkatan mahasiswa PSPBM UNJ yang sejak awal belum pernah mengikuti pembelajaran tatap muka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi mahasiswa PSPBM UNJ yang belum pernah mengikuti pembelajaran tatap muka terhadap pemanfaatan media pembelajaran berbasis konferensi video dalam PJJ keterampilan berbicara tingkat dasar. Persepsi diteliti menggunakan teori Davis mengenai Technology Acceptance Model (TAM) yakni dilihat dari kemudahan pengguna dan kebermanfaatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan metode survey. Responden pada penelitian ini adalah 45 orang mahasiswa PSPBM UNJ angkatan 2020 dan 2021 peserta mata kuliah menyimak dan berbicara dasar tahun akademik 2020/2021 dan 2021/2022. Hasil penelitian menunjukkan menurut mahasiswa yang belum pernah mengikuti pembelajaran tatap muka, media pembelajaran berbasis konferensi video yang digunakan PJJ keterampilan berbicara bahasa Mandarin mudah digunakan dan bermanfaat. Hal ini dapat dijadikan pertimbangan untuk melanjutkan penggunaan media pembelajaran berbasis konferensi video sebagai media PJJ daring keterampilan berbicara bahasa Mandarin tingkat dasar.