Bandar Lampung merupakan salah satu kota besar di Indonesia. Kebutuhan air bersih Bandar Lampung meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan kegiatan industri. Suplai air yang dilakukan oleh PDAM Way Rilau hanya dapat melayani 32% dari total penduduk Bandar Lampung. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besar penduduk Bandar Lampung mengambil air tanah untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kondisi air tanah di CAT Bandar Lampung, baik kuantitas maupun kualitas. Jumlah sampel yang digunakan yaitu sebanyak 15 sampel. Berdasarkan hasil analisis kimia air tanah yang diplotkan dalam diagram piper, diketahui bahwa fasies hidrogeokimia pada daerah penelitian terdiri dari dua jenis yaitu berjenis natrium bikarbonat dan magnesium bikarbonat. Tipe air bikarbonat mengindikasikan air tanah berasal dari air tanah yang dangkal. Sedangkan kation berupa magnesium dan natrium mengindikasikan air tanah tersebut mengalir melalui jenis batuan yang berbeda. Kandungan nitrat hasil analisis memiliki nilai maksimal sebesar 0,85 mg/L, sedangkan nilai minimal sebesar 0,24 mg/L, dan nilai rata-rata sebesar 0,6 mg/L. Berdasarkan nilai kandungan nitrat tersebut, air tanah pada sample yang diambil berada di bawah nilai baku mutu mengacu pada Permenkes No. 492/MENKES/PER/IV/2010 sebesar 50 mg/L.