Khaerul Umam
Program Studi Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Journal of Soil Quality and Management

Analisis Nisbah Dispersi dan Stabilitas Agregat Tanah pada Penggunaan Lahan SisteM agroforestri di Lahan Miring Khaerul Umam; I Gusti Made Kusnarta; Mahrup Mahrup
Journal of Soil Quality and Management Vol. 1 No. 1 (2022): Journal of Soil Quality and Management
Publisher : Department of Soil Science, Faculty of Agriculture, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jsqm.v1i1.18

Abstract

Agroforestry is a form of conservation principle in maintaining land productivity. The various variations that exist in agroforestry will be able to improve soil physical properties, especially the dispersion ratio and stability of soil aggregates, these physical properties will help in resisting the pressure or force of the falling raindrops. This study aimed to determine the effect of land use by agroforestry systems on the dispersion ratio and stability of soil aggregates on sloping land. The research method used is the descriptive method with sampling done diagonally. There were 3 agroforestry systems (clove-based agroforestry, coffee-based agroforestry, and durian-based agroforestry) which were studied in 3 replications with upstream, middle, and downstream positions. This research was conducted in January-June 2020 in Santoni Village, Kayangan District, North Lombok. Two main parameters were tested, namely the dispersion ratio and the stability of soil aggregates. The results showed that the average value of the ratio of land dispersion indicated by coffee-based agroforestry was 79.85% and the highest was clove-based agroforestry of 91.56%, these values ​​belong to the highly dispersed class. Unlike the case with soil aggregate stability, the highest average soil aggregate stability value was shown in coffee-based agroforestry of 109 and the lowest was clove-based agroforestry of 60. The soil aggregate stability value when interpreted as coffee-based agroforestry was classified as very stable clove-based agroforestry is a relatively stable class. Coffee-based agroforestry is best applied on sloping land so that soil erosion and land productivity can be maintained.
Analisis Nisbah Dispersi dan Stabilitas Agregat Tanah pada Penggunaan Lahan SisteM agroforestri di Lahan Miring Khaerul Umam; IGM Kusnarta; Fahrudin
Journal of Soil Quality and Management Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Soil Quality and Management
Publisher : Department of Soil Science, Faculty of Agriculture, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Agroforestri sebagai bentuk kaidah konservasi dalam menjaga produktivitas lahan. Berbagai variasi yang ada pada agroforestri akan dapat memperbaiki sifat fisika tanah terutama nisbah dispersi dan stabilitas agregat tanah, sifat fisika ini akan membantu dalam menahan tekanan atau gaya dari butiran air hujan yang jatuh. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh penggunaan lahan sistem agroforestri terhadap nilai nisbah dispersi dan stabilitas agregat tanah di lahan miring. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pengambilan sampel dilakukan secara diagonal. Ada 3 sistem agroforestri (agroforestri berbasis cengkeh, agroforestri berbasis kopi dan agroforestri berbasis durian) yang dikaji dengan 3 ulangan dengan posisi di hulu, tengah dan hilir. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-Juni 2020 di Desa Santong, Kecamatan Kayangan, Lombok Utara. Ada dua parameter utama yang diuji yaitu nisbah dispersi dan stabilitas agregat tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata nilai nilai nisbah dipersi tanah ditunjukkan oleh agroforestri berbasis kopi sebesar 79,85% dan yang tertinggi berada pada agroforestri berbasis cengkeh sebesar 91,56%, nilai-nilai tersebut tergolong ke dalam kelas sangat terdispersi. Berbeda halnya dengan stabilitas agregat tanah, rata-rata nilai stabilitas agregat tanah yang tertinggi ditunjukkan pada agroforestri berbasis kopi sebesar 109 dan yang terendah ada pada agroforestri berbasis cengkeh sebesar 60. Nilai stabilitas agregat tanah jika diinterpretasikan agroforestri berbasis kopi termasuk ke dalam kelas sangat mantap dan agroforestri berbasis cengkeh termasuk kelas agak mantap. Agroforestri berbasis kopi sangat baik diplikasikan di lahan miring agar erosi tanah dan produktivitas lahan dapat dipertahankan.