Latar Belakang: Status hidrasi sangat penting dalam proses fisiologis system organ tubuh manusia. Kemampuan melaksanakan tugas fsik dan psikologis sangat berkaitan dengan status hidrasi. Beberapa tahun ini mahasiswa dan pegawai memiliki resiko terhadap gangguan dalam pemenuhan cairan (dehidrasi). Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan status hidrasi pada pegawai dan mahasiswa. Metode: Penelitian ini dilaksanakan dengan jumlah sampel 43 responden (21 mahasiswa dan 22 pegawai Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya). Status hidrasi diukur melalui berat jenis urine dan skala warna urine. Tingkat pengetahuan, asupan cairan serta aktivitas fisik diukur melalui kuisioner. Indeks massa tubuh diukur melalui penimbangan dan pengukuran tinggi badan. Data dianalisis menggunakan distribusi frekuensi dan uji statistik Mann-Whitney dengan CI 95%. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar pegawai dan mahasiswa mengalami dehidrasi serta tidak ada perbedaan yang signifikan antara status hidrasi pada mahasiswa dan pegawai di Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya (p value = 0,730). Kesimpulan: Kesimpulan penelitian ini menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara status hidrasi mahasiswa dan pegawai di Poltekkes Tasikmalaya, yaitu Sebagian besar mengalami dehidrasi dan membutuhkan pencegahan terhadap resiko dehidrasi jangka Panjang.