Daniel Anthoni Sihasale
Pendidikan Geografi Universitas Pattimura

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Pendidikan Geografi Unpatti

Sistem Bercocok Tanam Dalam Pengembangan Usaha Pertanian Dan Upaya Peningkatan Hasil Pertanian Di Dusun Haturisa Negeri Hutumuri Kecamatan Leitimur Selatan Grinalda Selfy Iwamony; Daniel Anthoni Sihasale; Mohammad Amin Lasaiba
Jurnal Pendidikan Geografi Unpatti Vol 2 No 3 (2023): Jurnal Pendidikan Geografi Unpatti
Publisher : Program Studi Pendidikan Geografi FKIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jpguvol2iss3pp279–287

Abstract

Sistem Bercocok Tanam Dalam Pengembangan Usaha Pertanian Dan Upaya Peningkatan Hasil Pertanian Di Dusun Haturisa Negeri Hurutmuri Kecamatan Leitimur Selatan, dengan melihat proses sistem bercocok tanam yang dilakukan semuanya sesuai dengan tahapan, serta pengembangan juga terdapat dalam usaha pertanian, dan upaya dalam meningkatkan hasil pertanian juga dibutuhkan oleh para usaha pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem bercocok tanam, dan upaya peningkatan hasil pertanian di Dusun Haturisa Negeri Hutumuri Kecamatan Leitimur Selatan. Tipe penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode analisis SWOT, dengan jumlah sampel sebanyak 50 petani. Hasil penelitian petani yang berada di Dusun Haturisa Negeri Hutumuri Kecamatan Leitimur Selatan semuanya melakukan sistem bercocok tanam dengan benar, tanam yang di tanam petani juga bervariasi yaitu tanaman campuran, jumlah tanaman yang biasanya ditanam >150, petani juga memiliki upaya peningkatan hasil pertanian dalam usaha pertanian. Selain itu dari hasil analisis data yang dikumpulkan pada metode analisis SWOT dapat dilihat bahwa posisi usaha pertanian di Dusun Haturisa Negeri Hutumuri Kecamatan Leitimur Selatan terletak pada kuadran I yaitu pendekatan agresif (Growth Oriental Strategi), posisi ini menandakan sebuah peluang, artinya dalam kondisi ini sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi.
Tinjauan Alihfungsi Trotoar Di Jalan Pantai Mardika Kecamatan Sirimau Untuk Lokasi Pedagang Kaki Lima Ferni Grasia Topurtawy; Wiclif Sepnath Pinoa; Daniel Anthoni Sihasale
Jurnal Pendidikan Geografi Unpatti Vol 2 No 3 (2023): Jurnal Pendidikan Geografi Unpatti
Publisher : Program Studi Pendidikan Geografi FKIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jpguvol2iss3pp234–243

Abstract

Indonesia, dalam perkembangannya, menghadapi tantangan akibat pertumbuhan penduduk yang tinggi, menciptakan ketidakseimbangan tenaga kerja dan kekurangan lapangan kerja. Peningkatan populasi memberikan dampak positif pada ekonomi, namun juga membawa konsekuensi negatif berupa pengangguran dan ketidaksetaraan pendapatan. Banyak pekerja beralih ke sektor informal, terutama pedagang kaki lima (PKL). Kota Ambon, sebagai pusat pemerintahan Provinsi Maluku, mengalami pertumbuhan signifikan dengan permasalahan tata kelola perkotaan, terutama terkait PKL. Revitalisasi Pasar Mardika menjadi upaya peningkatan tata kelola, namun pemindahan pedagang menciptakan masalah baru, seperti perubahan fungsi kios dan kegiatan perdagangan di jalanan. Pendekatan holistik diperlukan untuk mengatasi kompleksitas pembangunan perkotaan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode survei deskriptif, memanfaatkan pendekatan Arikunto (2010), dengan populasi kurang dari 100, menjadikannya penelitian populasi. Tujuannya adalah menginterpretasikan perubahan fungsi trotoar di Kota Ambon, khususnya jalan pantai Mardika, menjadi tempat berdagang pedagang kaki lima. Objek penelitian melibatkan 10 pedagang kaki lima. Terminal Mardika memiliki peran ekonomi penting di Kota Ambon. Trotoar, seharusnya untuk pejalan kaki, disalahgunakan sebagai area dagang. Penelitian menunjukkan penurunan fungsi trotoar, merugikan kenyamanan pejalan kaki. Alihfungsi ini mengganggu aktivitas pejalan kaki dan terjadi karena pasar Mardika sedang direnovasi, memaksa pedagang kaki lima menggunakan trotoar untuk berdagang.
Pengembangan Objek Wisata Pantai Weluan Di Desa Olilit Raya Kecamatan Tanimbar Selatan Kabupaten Kepulauan Tanimbar Gerardus Kadung; Mohammad Amin Lasaiba; Daniel Anthoni Sihasale
Jurnal Pendidikan Geografi Unpatti Vol 2 No 3 (2023): Jurnal Pendidikan Geografi Unpatti
Publisher : Program Studi Pendidikan Geografi FKIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jpguvol2iss3pp225-233

Abstract

Pengembangan pariwisata kunci pertumbuhan daerah, mendorong perekonomian, dan tingkatkan pendapatan devisa. Peningkatan kunjungan, pertumbuhan usaha pariwisata, dan kontribusi penerimaan devisa bukti efektivitas sektor pariwisata di Maluku. Tantangan seperti konflik kepentingan dan keterhambatan pembangunan infrastruktur menjadi kendala. Upaya pengembangan pariwisata di Maluku perlu terus dilakukan secara berkelanjutan melibatkan pihak swasta dan masyarakat. Ini mendorong pariwisata sebagai pilar utama pembangunan daerah, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk melakukan analisis mendalam dan memberikan rekomendasi pengelolaan terkait pengembangan objek wisata Pantai Weluan di Desa Olilit Raya, Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Metode yang digunakan adalah observasi dan wawancara dan data tersebut dirumuskan kedalam analisis SWOT. Hasil penelitian ini adalah Berdasarkan tabel, faktor internal dan eksternal di Pantai Weluan menunjukkan nilai 0,53 dan 2. Rekomendasi strategis harus sesuai dengan kuadran SWOT, memperkuat kekuatan dengan memanfaatkan peluang. Strategi melibatkan dinas pariwisata, penginapan, restoran, agen perjalanan, dan masyarakat. Meningkatkan promosi dengan media sosial, koordinasi lintas sektor, serta meningkatkan kualitas sarana dan prasarana. Dukungan pemerintah desa dan investor lokal, inovasi pengelola dengan menambah atraksi dan event berkala, partisipasi aktif masyarakat dalam promosi dan menjaga kebersihan, sinergi antara pemerintah, pelaku wisata, dan masyarakat kunci keberhasilan Pantai Weluan sebagai destinasi unggul.