Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal TNI Angkatan Udara

8. PERANCANGAN TANGGA LIPAT SEBAGAI ALAT BANTUSERVICE BODY MOBIL YANG ERGONOMIS DENGAN PENDEKATAN REBA (RAPID ENTIRE BODY ASSESSMENT) Dea Hamdallah; Basuki Arianto; Erwin Wijayanto; W. Tedja Bhirawa
TNI Angkatan Udara Vol 2 No 3 (2023): Jurnal Patriot Biru Triwulan Ketiga
Publisher : TNI Angkatan Udara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62828/jpb.v2i3.76

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk merancang tangga lipat sebagai alat bantu servicemobil yang ada dibengkel. Fasilitas tangga lipat sering digunakan para montir untuk memudahkanpara montir melakukan aktivitas pekerjaan. Sebelum adanya tangga lipat ini mengharuskan paramontir menopang dengan kedua kaki dan jangkauan tangan yang tinggi saat melalukakan servicebody mobil, sehingga montir yang melakukan aktivitas perbaikan memiliki postur kerja yang tidaknyaman. Permasalahannya adalah bagaimana dapat dirancang suatu Alat untuk mengurangirasa tidak nyaman pada montir saat melalukan aktivitas perbaikan. Tujuan penelitian ini adalahuntuk mengetahui gambaran postur kerja dengan menentukan penilaian level ketidaknyamananpostur tubuh. Gambaran postur kerja pada montir di bengkel pada saat sedang melakukanaktivitas perbaikan menggunakan REBA. Tangga lipat juga menggunakan metode antropometridimana data yang dihasilkan dalam penelitian ini dilakukan dengan penggukuran dari 30 sampelmahasiswa yang terdiri dari ukuran tinggi tubuh dalam posisi tegak (ttpt), lebar bahu (tb), tinggi lutut(tl), diameter genggaman tangan (dgt), setelah pengumpulan sampel data kemudian diolah untukmendapatkan hasil yang sesuai dengan anthropometri pengguna. Berdasarkan perhitungan data,persentil yang digunakan dalam perancangan tangga lipat yaitu P5, P50, P95. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa postur kerja tubuh montir pada saat melakukan aktivitas perbaiakan beradapada postur kerja tidak ergonomis seperti posisi tangan menjangkau keatas dan posisi kakimenopang ujung jari jangkauan sehingga posisi badan mengharuskan untuk menopang. Levelketidaknyamanan penilaian pada saat melakukan perbaikan berada pada level ketidaknyamanantinggi (high). Rancangan Tangga Lipat yang tepat untuk mengatasi ketidaknyaman para montiradalah dengan pengukuran data antropometri untuk penggunaan tangga lipat dilakukan untukmembuat para montir pada saat melakukan aktivitas perbaikan agar montir memiliki posisi yangnyaman. Ukuran dimensi tangga lipat yang di ukur sebagai berikut: Tinggi tangga 169,4 cm, lebartangga 41,40 cm, jarak tiap anak tangga 43,2 cm, dan pegangan tangga 4,97 cm.