Penelitian ini bertujuan untuk menginformasikan kepada para pembaca bahwa media sosial bukan sebagai media hiburan saja, tetapi mampu sebagai media edukasi dan aktivisme dalam dunia yang sudah terglobalisasi dari cara tradisional. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, dengan cara yaitu pengukuran kepuasan pengguna secara statistik yang mengacu pada jawaban angket penelitian yang diisi oleh remaja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase rata-rata tanggapan remaja terhadap interaksi sosial adalah 67,1% dalam kategori setuju. Temuan ini mengindikasikan bahwa media sosial sangat berpengaruh terhadap interaksi sosial. Data lain mengungkapkan bahwa 98,1 % remaja menggunakan aplikasi Instagram dan 92,1% remaja menggunakan aplikasi TikTok.