<![CDATA[Perkembangan pariwisata mendorong media daring nasional memproduksi kanal khusus wisata. Destinasi wisata menjadi salah satu objek liputan kanal-kanal itu, dengan kualitas liputan berbeda-beda. Adu cepat produksi berita ternyata memunculkan praktik mengambil sumber dari tulisan wisata non jurnalis. Penelitian ini melihat pemahaman dan praktek jurnalis mengenai liputan destinasi wisata yang dikaitkan dengan konsep jurnalisme wisata. Penelitian menggunakan metode kualitatif, paradigma konstruktivis, dengan metode wawancara mendalam terhadap empat wartawan dari detik.com dan kompas.com. Temuan menunjukkan, pengalaman, kebijakan redaksi, serta berbagai hal dari luar individu berperan dalam membentuk pemahaman liputan destinasi wisata. Praktik jurnalisme hibrida muncul. Liputan wisata tidak lagi mengandalkan liputan otentik jurnalis sendiri. The development of tourism encourages Indonesian online media to produce special tourism channel. Travel destination news dominate those channel. This thesis is about to see the comprehension of travel journalist about travel destination coverage with the concept of travel journalism. This qualitative research used constructivist paradigm and in-depth interviewsmethod. In this thesis, writer interview four travel journalists from detik.com and kompas.com. The findings indicate the editorial policies, as well as various things outside the individuals play role in shaping the comprehension of travel destination coverage.]]>
