Produksi padi sawah di Provinsi Kalimantan Selatan dari tahun 2005 sampai dengan 2015 cenderung mengalami peningkatan.Kabupaten Tanah Laut merupakan kabupaten yang turut andil dalam menyumbang produksi padi di Kalimantan Selatan.Sekarang ini, petani-petani padi sawah di Kalimantan Selatan khususnya di Kecamatan Kurau Kabupaten Tanah Laut, cenderung menggunakan metode budidaya padi sawah secara konvensional. Hal ini sedikit berbeda pada dua kelompok tani pada salah satu desa yang ada di Kecamatan Kurau, yakni Desa Maluka Baulin. Kelompok tani tersebut yakni kelompok tani Sumber Hidup dan Ruhui Rahayu, menggunakan metode budidaya padi dengan system of rice intensification (SRI).Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penerapan teknologi SRI, mengetahui hubungan penerapan teknologi SRI dengan produktivitas, serta mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi petani dalam penerapan teknologi SRI di Desa Maluka Baulin Kecamatan Kurau. Analisis data yang digunakan adalah analisis tingkat penerapan teknologi, analisis korelasi tri serial dan analisis deskriptif.Berdasarkan hasil perhitungan tingkat penerapan teknologi budidaya padi sawah dengan metode SRI bahwa ; (a) Jumlah petani yang berada pada kategori sesuai (55,56% < TPT < 77,78%), yakni sebanyak 50,00% ; (b) Jumlah petani yang berada pada kategori kurang sesuai masih sebanyak 26,67%; (c) Jumlah petani yang berada pada kategori sangat sesuai hanya sebesar 23,33%. Penerapan teknologi memiliki hubungan yang nyata (signifikan) dengan produktivitas usahatani padi dengan metode SRI.Tenaga yang dikeluarkan petani ekstra lebih besar dibandingkan dengan usahatani dengan metode konvensional pada umumnya.Kata kunci: penerapan teknologi, padi sawah, system of rice intensification, produktivitas