Identitas salam dalam al-Qur’an yang hadir dalam bentuk umum dimaknai secara tunggal dengan ucapan al-salam ‘alaykum. Redaksi ini menjadi kata utama dalam setiap sapaan di masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim. Padahal, keumuman redaksi dapat bermakna keumuman cara tanpa identifikasi atas satu cara. Dalam konteks ini, tulisan ini bertujuan untuk menemukan signifikansi utama makna salam dengan berdasarkan pada Q 24: 27. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan ma’nā-cum-maghzā. Hasil penelitian menunjukkan bahwa salam dalam al-Qur’an disebut secara umum tanpa redaksi penyebutan secara spesifik. Hal ini menunjukkan pesan utama makna salam terletak pada aspek penghormatan dan saling mendoakan yang tidak ditentukan bentuk redaksi spesifik. Keumuman redaksi yang digunakan dalam al-Qur’an berkaitan dengan penggunaan kata salam yang telah dikenal sebelumnya di komunitas masyarakat Arab dengan bentuk yang bervariasi, sehingga penyebutan salam dengan redaksi apapun diperbolehkan dengan tujuan yang sesuai dengan pesan utama ayat. Fleksibilitas ungkapan dan universalitas makna berdampak pada peningkatan sikap toleransi dalam negara yang plural, seperti Indonesia.