Tulisan ini akan membahas tentang rantai makanan dan keterkaitannya dengan Al-Qur’ān. Objek dalam riset ini adalah organisme yang disebut dalam Q.S. An-Nahl [16]: 5-11. Pokok pertanyaan dalam tulisan ini adalah “Bagaimana keterkaitan manusia dengan hewan dan tumbuh-tumbuhan ditinjau dari perspektif Al-Qur’ān dan fakta sains?” Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah deskriptif analisis, dan teknik pengumpulan datanya menggunakan teknik kepustakaan. Hasil dari tulisan ini menemukan bahwa keterkaitan manusia dengan hewan dan tumbuh-tumbuhan merupakan sebuah keniscayaan dalam sebuah kehidupan dan rantai makanan. Beberapa hewan ternak yang memiliki bermanfaat terhadap kebutuhan hidup manusia antara lain unta, sapi, dan kambing. Ketiga hewan tersebut sama-sama menghasilkan daging dan susu yang sangat baik untuk dikonsumsi, serta dari kulitnya dapat dijadikan pakaian yang menutupi tubuh manusia dan melahirkan keindahan. Selain hewan ternak, manusia juga diberkati dengan kehadiran hewan-hewan tunggangan yang dapat menjadi sarana transportasi ke tempat yang jauh. Air merupakan sumber kehidupan. Tuhan menurunkan air yang disebut hujan sebagai ‘rahmat’ yang menumbuhkan dedaunan, rerumputan, biji-bijian, dan buah-buahan. Baik manusia, hewan ternak, dan hewan tunggangan, membutuhkan air dalam sebuah rantai makanan. Tanpa ketersediaan air, tidak ada kehidupan yang dapat bertahan.