Program Keluarga Berencana (KB) adalah inisiatif pemerintah Indonesia untuk mengatur pertumbuhan penduduk dan membentuk keluarga yang berkualitas. Meskipun diakui secara internasional sebagai program yang berhasil menurunkan angka kelahiran, KB seringkali dianggap sebagai tanggung jawab perempuan, sehingga partisipasi laki-laki rendah. Studi ini memfokuskan pada data subjek penelitian sebelumnya yakni laki- laki remaja dewasa, yang mayoritas belum menikah. Penelitian ini ingin melihat partisipasi laki-laki terutama remaja dewasa dari sudut pandang Theory of Planned Behavior yang melihat sikap, norma subjektif dan kontrol perilaku mereka terhadap partisipasi mereka pada program KB di Indonesia. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menganalisis studi pustaka dan literatur terkait penelitian tentang KB, remaja laki-laki dan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku mereka.Temuan dari penelitian ini adalah pengaruh keluarga, tenaga kesehatan, teman, media, dan lingkungan tinggal berperan dalam membentuk sikap positif terhadap program KB. Faktor psikologis, seperti kekhawatiran akan impotensi, dan stigma sosial juga mempengaruhi sikap dan partisipasi laki-laki. Dukungan tokoh agama juga memainkan peran penting dalam membentuk norma subjektif. Peningkatan pengetahuan, informasi, edukasi, serta kampanye media massa dapat mengubah sikap dan meningkatkan partisipasi laki-laki dalam KB. Hasil penelitian ini dapat membantu merumuskan strategi dan program yang lebih efektif untuk meningkatkan peran laki-laki dalam program KB di Indonesia.