Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Journal of Livestock Science and Production

Identifikasi Morfometrik dan Korelasi Genetik Ayam Jawa Super (Joper) Umur 0-3 Minggu selama Pemeliharaan secara Intensif Siwi Pratiwi; Yosephine L.R.E Nugraheni; Danes Suhendra
Journal of Livestock Science and Production Vol 7, No 1 (2023): Journal of Livestock Science and Production
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/jalspro.v7i1.6815

Abstract

The purpose of this study was to examine the morphometric changes of the Joper chicken atthe age 0–3 weeks, the genetic correlation of cross-breeding between domestic cock and purebreedlaying hens, and the morphometric measurement data of the Joper chicken 0–3 weeks old. Dataanalysis uses descriptive analysis. Research results have shown that the growth of Joper chickens aged0–3 weeks has doubled every week. The average of all measurements is body weight (107,5 ± 87,42g), beak length (1,2 ± 0,58 cm), body length (7,1 ± 1,69 cm), height (15,6 ± 6,25 cm), wing length (7,3± 2,35 cm), longest finger length (2,8 ± 0,85 cm), and chest size (10,9 ± 4,82 cm). The genetic correlationvalues between body weight and beak length (-1.314), body weight with body length (-0.029), bodyweight with body height (-0.048), body weight with wing-length (-0.029), weight with height (-0.048),weight with length (-0.014), weight with longest finger-length (-0.08), and weight-length (-0.08).and witha chest ring (-0.038).
Inventarisasi Bahan Pakan Ternak dan Pemetaan Lokasi Budidaya Sapi Potong di Kabupaten Magelang Rois Abdan Syakuran; Yosephine L.R.E. Nugraheni; Danes Suhendra
Journal of Livestock Science and Production Vol 7, No 1 (2023): Journal of Livestock Science and Production
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/jalspro.v7i1.7400

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memetakan potensi pengembangan sapi potong, memetakan sebaran potensi lumbung pakan, dan mengkaji potensi pakan dapat digunakan untuk menghitung kapasitas daya tampung ternak perkecamatan di Kabupaten Magelang. Ruang lingkup ini meliputi wilayah Kabupaten Magelang. Metode yang digunakan menggunakan analisis laju pertumbuhan populasi, analisis potensi pakan, analisis tampung wilayah, dan analisis komoditas basis. Variabel yang diukur pada penelitian ini yaitu kecamatan potensi pengembangan sapi potong, kecamatan sebaran potensi pusat atau penyimpan pakan, dan kecamatan sebaran potensi pengembangan sapi potong dan lumbung pakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecamatan yang mempunyai potensi pengembangan sapi potong terdapat pada 9 kecamatan. Kecamatan dengan potensi lokasi pusat pakan sapi potong terdapat pada 11 Kecamatan. Wilayah prioritas satu meliputi 10 wilayah, wilayah prioritas dua meliputi 8 wilayah, dan wilayah prioritas tiga meliputi 3 wilayah.
DINAMIKA POPULASI PETERNAKAN SAPI PERANAKAN ONGOLE DI DESA KARANGREJO, KARANGGADUNG, DAN AMPELSARI KECAMATAN PETANAHAN KABUPATEN KEBUMEN Fitri Yaningsih; Danes Suhendra; Yoshepine Laura Raynardia Esti Nugrahini
Journal of Livestock Science and Production Vol 6, No 1 (2022): Journal of Livestock Science and Production
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/jalspro.v6i1.6554

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dinamika populasi dan struktur populasi peternakan sapi peranakan ongole (PO) di Desa Karangrejo, Karanggadung, dan Ampelsari Kecamatan Petanahan, Kabupaten Kebumen. Penentuan lokasi ditentukan dengan metode purposive sampling. Analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif dengan menghitung jumlah. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa jumlah ternak sapi PO di Desa Karangrejo, Karanggadung dan Ampelsari Kecamatan Petanahan Kabupaten Kebumen yaitu 172 ekor. Struktur populasi terdiri dari jantan dewasa 7 ekor (4,07%), betina dewasa 81 ekor (47,09%), jantan dara 6 ekor (3,49%), betina dara 22 ekor (12,79%), pedet jantan 27 ekor (15,70%) dan pedet betina 29 ekor (16,86%). Dinamika populasi terdiri dari persentase kelahiran 30,81%, pembelian 9,88%, kematian 1,16%, angka penjualan 19,19%, dan natural increase 29,65%. Hasil penelitian dilihat dari umur responden tertinggi antara 15 sampai 63 tahun  dengan jumlah 50 orang (83,34%), tingkat pendidikan tertinggi hanya dibangku SMP dengan jumlah 23 orang (38,33), pekerjaan tertinggi mayoritas petani dengan jumlah 46 orang (76,67%), lama beternak tertinggi rentan 10 sampai 20 tahun sebanyak 26 orang (43,33%) dan skala kepemilikan ternak terbanyak antara 1 sampai 5 tahun dengan jumlah 46 orang (76,67%).