<![CDATA[Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS banyak yang belum bisa mencapai KKM, hanya terdapat beberapa siswa saja yang nilainya memuaskan. Hal tersebut dipengaruhi oleh penggunaan model pembelajaran yang kurang bervariasi dan pembelajaran lebih berpusat pada guru sehingga mengakibatkan siswa menjadi kurang aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inquiry terbimbing terhadap hasil belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS di SMPN 2 Keo Tengah Satap Kodiwuwu. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang melibatkan refleksi berulang yang terdiri dari empat tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan refleksi. Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMPN 2 Keo Tengah Satap Kodiwuwu yang berjumlah 20 orang. Teknik pengumpulan data yaitu observasi dan Tes hasil belajar. Berdasarkan hasil analisis data dari siklus I dan siklus II yang terdiri dari nilai pre-tes, post-tes, dan Ngain (Normalized gain) yaitu sebagai berikut: Nilai rata-rata pre-test siklus I adalah 3,3 dan nilai rata-rata post-test 6,35, nilai pre-test siklus II adalah 4,25 dan nilai rata-rata post-test adalah 8,3 dari hasil tersebut diketahui bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Sedangkan rata-rata Ngain (normalized gain) pada siklus I adalah 0,45 dan rata-rata nilai Ngain (normalized gain) Siklus II 0,70 hasil ini menunjukan adanya peningkatan rata-rata Ngain. Maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran inquiry terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS di SMPN 2 Keo Tengah Satap Kodiwuwu. Model pembelajaran inquiry terbimbing sangat baik untuk digunakan karena mampu memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa.]]>
