Latar belakang : Salah satu jenis kue kering adalah Kue kering sagu yang dibuat dengan bahan dasar tepung sagu. Penelitian ini dilakukan untuk memanfaatkan limbah tulang ikan yang masih memiliki zat gizi khususnya kalsium yang cukup tinggi yang ditambahkan pada pembuatan kue kering sagu Tujuan : Mengetahui pengaruh penambahan tepung tulang ikan tongkol terhadap sifat organoleptik (warna, tekstur, aroma dan rasa), daya terima dan kalsium pada kue kering sagu. Metode : Penelitian ini bersifat eksperimental, dengan melakukan penambahan tepung tulang ikan tongkol pada kue kering sagu 0%, 10%, 15% dan 20%. Penelitian ini menggunakan uji Analysis of variance dilanjutkan menggunakan uji Duncan bila p-Value <0,005. Hasil : Ada pengaruh penambahan tepung tulang ikan tongkol terhadap mutu hedonik aspek warna, aroma, rasa dan tingkat kesukaan kue kering sagu, tidak berpengaruh terhadap mutu hedonik aspek tekstur kue kering sagu. Kue kering sagu terpilih yaitu T2 (10% tepung tulang ikan tongkol) dengan nilai energi total yaitu 368 kkal, protein 10 gram, karbohidrat 68 gram, lemak total 6 gram dan kalsium sebesar 0.1 gram dengan menggunakan metode AAS. Kesimpulan : Penambahan tepung tulang ikan tongkol berpengaruh terhadap aspek warna, aroma, rasa dan tingkat kesukaan secara keseluruhan. Penambahan tepung tulang ikan tongkol tidak berpengaruh terhadap aspek tekstur kue kering sagu. Aktivitas uji kalsium sebesar 0.1 gram dalam 100 gram bahan. Saran: analisis kelayakan usaha pembuatan kue kering sagu dengan penambahan tepung tulang ikan 10% dan dilakukan diuji daya terima untuk snack pasien ginjal.