Penggunaan herbisida merupakan salah satu upaya yang dilakukan sebagai pengendalian gulma. Namun penggunaan herbisida akan berdampak buruk pada kerusakan lingkungan. Oleh sebab itu pengurangan penggunaan herbisida dapat dilakukan dengan menggali potensi senyawa kimia yang berasal dari tumbuhan (alelokimia) dan dimanfaatkan sebagai bioherbisida. Teki (Cyperus rotundus)Â merupakan salah satu tumbuhan yang berpotensi sebagai bioherbisisda karena teki dapat mengeluarkan senyawa penghambat pertumbuhan yang disebut alelopati. Salah satu gulma yang dapat menurunkan produksi tanaman budidaya seperti jagung, kacang-kacangan yaitu Bayam duri (Amaranthus spinosus L.). Tujuan penelitian ini ialah untuk mempelajari alelopati yang terdapat pada umbi teki, mendapatkan konsentrasi alelopati umbi teki yang sesuai, sehingga dapat menekan pertumbuhan bayam duri, dan mendapatkan konsentrasi umbi teki yang sesuai, sehingga tidak menekan pertumbuhan tanaman jagung. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 7 perlakuan dan 3 kali ulangan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan April 2015, di Rumah Kaca UPT. Pengembangan Benih Palawija, Singosari, Malang, Jawa Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak umbi teki 3500 ppm mampu menekan tinggi tumbuhan, jumlah daun, luas daun, dan bobot kering bayam duri hingga 54,25% tinggi tumbuhan, 54,60% jumlah daun, 75,58% luas daun, 69,46% bobot kering. Alelopati ekstrak umbi teki tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah daun tanaman jagung. Konsentrasi 3500 ppm ekstrak umbi teki menekan tinggi tanaman, luas daun, dan bobot kering tanaman jagung hingga 10,23% tinggi tanaman, 49,10% luas daun, dan 52,16% bobot kering