Titiek Islami
Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Jurnal Produksi Tanaman

PENGARUH KONSENTRASI DAN WAKTU PEMBERIAN GIBERELIN PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicon esculentum Mill.) Hidayatul Muhyidin; Titiek Islami; Mochammad Dawam Maghfour
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 6 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tomat merupakan komoditas hortikultura yang memiliki nilai ekonomis tinggi, kebutuhan tomat dari tahun ke tahun selalu meningkat. Peningkatan pembentukan fruit set dapat dibantu dengan pemberian Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) Giberelin. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mendapatkan konsentrasi dan waktu pemberian giberelin (GA3) yang tepat dan optimum bagi pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. Penelitian dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Timur, Kecamatan Karangploso, Malang, pada bulan Agustus sampai dengan Desember 2015. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok Faktorial. Faktor pertama  konsentrasi GA3 dengan 3 taraf yaitu 25 ppm (G1), 45 ppm (G2) dan 65 ppm (G3) dan faktor kedua waktu pemberian GA3 dengan 3 taraf yaitu saat muncul bunga (W1), saat Muncul Buah (W2) serta saat muncul bunga dan muncul buah (W3). Dari kedua faktor tersebut diperoleh 9 perlakuan dan 1 kontrol yang diulang 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi antara pemberian konsentrasi giberelin dan waktu aplikasi giberelin pada pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. Waktu aplikasi giberelin hanya mampu meningkatkan jumlah buah. Sedangkan pada pemberian konsentrasi giberelin 25 ppm, 45 ppm, dan 65 ppm secara nyata dapat meningkatkan jumlah buah (24%), jumlah tandan buah (18%), jumlah buah panen per tanaman (20%), berat total buah per tanaman (42%), bobot segar per buah (16%), diameter buah (14%) dan panjang buah (13%). Perlakuan konsentrasi giberelin tidak dapat meningkatkan pada parameter pertumbuhan tanaman tomat.
PENGARUH PEMBERIAN TIGA JENIS DAN DOSIS BIOCHAR PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) Ariesta Yudha Setiawan; Wisnu Eko Murdiono; Titiek Islami
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 6 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) adalah salah satu tanaman yang paling banyak dikonsumsi. Namun, banyaknya konsumsi kacang tanah ternyata tidak diikuti oleh peningkatan produksi kacang tanah. Penurunan ini disebabkan oleh pengelolaan tanah yang kurang optimal sehingga padat dan kesuburannya berkurang. Salah satu solusi adalah penambahan bahan organik yang  mampu memperbaiki sifat tanah. Biochar adalah bahan organik yang didapatkan dari pembakaran bahan baku di suhu yang tinggi dan kadar oksigen rendah (pirolisis) dan mampu menambah unsur hara tanah serta memperbaiki sifat fisik tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dosis optimal biochar pada pertumbuhan dan hasil kacang tanah. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai Agustus 2016 di STPP (Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian), Malang dengan ketinggian tempat 440-667 mdpl.  Penelitian ini menggunakan penelitian sederhana dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dan total 10 kombinasi perlakuan. Data yang didapatkan dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA), apabila terdapat pengaruh nyata dilanjutkan menggunakan uji BNT pada taraf 5 %. Hasil menunjukkan bahwa pemberian tiga jenis dan dosis biochar tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap parameter pertumbuhan antara lain tinggi tanaman, jumlah daun, dan luas daun. Pada parameter hasil, perlakuan memberikan pengaruh yang nyata terhadap jumlah bunga 31 HST dan 32 HST, namun tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap semua parameter hasil lainnya antara lain jumlah ginofor, jumlah polong total, jumlah polong isi, jumlah polong hampa, berat polong/ tanaman, jumlah biji/polong, dan hasil panen per hektar.
PENGARUH PENERAPAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO DAN KONVENSIONAL TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt) Daniel Sipayung; Titiek Islami
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 7 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jagung manis (Zea mayssaccharata Sturt) ialah tanaman pangan terpenting selain gandum dan padi. Salah satu teknologi yang dapat dilakukan dalam meningkatkan produktivitas jagung adalah melalui rekayasa lingkungan tanaman jagung melalui sistem tanam legowo. Sistem tanam jajar legowo juga merupakan suatu upaya memanipulasi lokasi pertanaman sehingga pertanaman akan memiliki jumlah tanaman pingir yang lebih banyak dengan adanya barisan kosong. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari pengaruh penerapan sistem tanam jajar legowo dan konvensional terhadap pertumbuhan dan hasil empat varietas jagung manis. Bahan yang digunakan adalah benih jagung manis varietas Talenta, Jambore, Bonanza, Master Sweet. Pupuk yang di gunakan adalah Urea, SP36, KCl dan pestisida Buprosida. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Dau, Kabupaten Malang pada bulan Maret sampai Mei 2016. Hasil penelitan menunjukkan bahwa Jagung manis yang ditanam dengan perlakuan sistem tanam jajar legowo 2:1 memiliki pertumbuhan tinggi tanaman, diameter batang, luas daun dan hasil bobot segar tongkol berkelobot, bobot segar tongkol tanpa kelobot, diameter tongkol, kadar gula dan hasil panen per hektar yang tidak berbeda dengan jagung manis yang ditanam dengan perlakuan sistem tanam konvensional. Perlakuan Sistem Tanam jajar legowo 2:1 dan konvensioanal memberikan pengaruh yang sama terhadap semua varietas Jagung manis.
PENGARUH KONSENTRASI PEMBERIAN PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL DUA VARIETAS KEDELAI (Glycine max L. Merril) Desy Indah Luvitasari; Titiek Islami
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 7 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan kedelai dalam negeri setiap tahun cenderung meningkat, sedangkan persediaan produksi belum mampu mengimbangi permintaan. Upaya meningkatkan produktivitas tanaman kedelai dapat dilakukan dengan dengan cara penggunaan PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria). Bakteri yang terkandung dalam PGPR terdiri dari Azotobacter sp., Azospirillium sp., Aspergillus sp., Pseudomonas sp., Bacillus sp., yang berperan penting dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman, hasil panen dan kesuburan lahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui serta mempelajari respon varietas kedelai terhadap pemberian PGPR dengan konsentrasi pemberian PGPR yang tepat dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. Bahan yang digunakan ialah kedelai varietas Grobogan, Dena 1, PGPR, pupuk urea, SP36, KCL, dan pestisida Buprosida. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2016 di Desa Mulyoagung, Kecamatan Dau, Malang. Penelitian dilakukan menggunakan percobaan Faktorial yang disusun secara Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 ulangan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji F taraf 5%. Jika terdapat pengaruh nyata maka dilanjutkan dengan uji lanjut BNT 5%. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh antara perlakuan varietas dengan pemberian PGPR pada variabel pengamatan luas daun buku subur pada tanaman kedelai. Perlakuan varietas memberikan hasil ha-1 yang berbeda. Varietas Grobogan memberikan hasil  ha-1 lebih tinggi dibandingkan dengan varietas Dena 1. Pemberian PGPR mampu meningkatkan pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, buku subur, jumlah bunga, jumlah polong dan hasil panen tanaman kedelai dibandingkan tanpa pemberian PGPR.
PENGARUH MEDIA TANAM ALANG-ALANG DAN SERBUK GERGAJI KAYU SENGON PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus florida) Gerry Pradhana Arinal Hasni; Titiek Islami
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 7 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat ini penggunaan media tanam serbuk gergaji kayu sengon sudah menyebar luas di kalangan petani sehingga diperlukan media tanam alternatif, salah satunya ialah alang-alang. Alang-alang kaya kandungan selulosa dan lignin dimana zat-zat tersebut merupakan bahan yang diperlukan jamur dalam jumlah banyak. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui dan mempelajari pengaruh serta menemukan komposisi terbaik dari penggunaan alang-alang (Imperata cylindrica) dan serbuk gergaji kayu sengon untuk media tanam jamur tiram putih (Pleurotus florida). Hipotesis dari penelitian ini ialah komposisi media tanam alang-alang 30% dan serbuk gergaji kayu sengon 50% memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil jamur tiram putih. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga September 2016 di CV. Damar Ayu yang berlokasi di Desa Kebonagung, Kecamatan Pakisaji, Malang. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini ialah RAL (Rancangan Acak Lengkap) dengan  9 macam perlakuan yang masing-masing diulang sebanyak 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan alang-alang 30% dan serbuk gergaji kayu sengon 50% mampu meningkatkan hasil jamur tiram putih dilihat dari 5 parameter yakni saat muncul badan buah pertama, waktu panen pertama, jumlah badan buah per baglog, total bobot segar badan buah dan frekuensi panen. Parameter lama penyebaran miselium menunjukkan perlakuan alang-alang 40% dan serbuk gergaji kayu sengon 40% yang lebih cepat sedangkan parameter rata-rata diameter tudung buah menunjukkan perlakuan alang-alang 10% dan serbuk gergaji kayu sengon 70% serta alang-alang 70% dan serbuk gergaji kayu sengon 0% yang lebih besar dibandingkan dengan perlakuan lainnya, untuk parameter interval periode panen menunjukkan hasil yang tidak nyata.
PENGARUH MIKORIZA ARBUSKULAR DAN PUPUK P TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) Miftakhus Solikha Afrinda; Titiek Islami
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 7 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) membutuhkan pupuk P lebih banyak dari pada pupuk N dan K. Para petani seringkali memberikan pupuk anorganik secara terus menerus untuk mencukupi kebutuhan unsur P. Namun, hanya sedikit yang dapat diserap oleh tanaman karena sisanya hilang lewat pencucian maupun erosi dan sebagian besar masih tidak tersedia bagi tanaman. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan penyerapan P agar tersedia bagi tanaman adalah dengan memanfaatkan bentuk asosiasi cendawan dengan akar tanaman tingkat tinggi yang biasa disebut mikoriza. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pengaruh mikoriza dan pupuk SP36 terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah. Penelitian dilaksanakan di UPT Pengembangan Benih Palawija Kecamatan Singosari Malang pada bulan Mei 2016 sampai dengan bulan Agustus 2016. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 3 ulangan. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa komposisi mikoriza dan SP36 berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah. Pengamatan pertumbuhan tanaman meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, dan berat kering tanaman, sedangkan pengamatan hasil tanaman meliputi jumlah bunga, jumlah polong total, jumlah polong isi, jumlah polong hampa, berat polong, berat biji, dan hasil panen.