Pada tahun 2022 terdapat beberapa kasus bencana longsor di Lebak yang disebabkan oleh intensitas curah hujan tinggi dengan durasi lama mengakibatkan banyak kerugian yang dialami masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode DinSAR dari Sentinel-1. Hasil analisa DinSAR tahun 2018 didapatkan nilai penurunan sebesar – 0,48 cm/tahun sampai -0,07 cm/tahun dan rata-rata penurunan sebanyak ±0,24 cm/tahun. Hasil analisa DinSAR tahun 2019 didapatkan nilai sebesar +1,9 cm/tahun sampai +4,2 cm/tahun dan rata-rata perubahan sebanyak ±0,9 cm/tahun. Hasil analisa DinSAR tahun 2020 didapatkan nilai sebesar +0,3 cm/tahun sampai +0,87 cm/tahun. dan rata-rata penurunan sebanyak ±0,43 cm/tahun. Hasil analisa DinSAR tahun 2021 didapatkan nilai sebesar –2,7 cm/tahun sampai +3 cm/tahun dan rata-rata penurunan sebanyak ±1,35 cm/tahun. Hasil analisa DinSAR tahun 2022 didapatkan nilai sebesar –0,55 cm/tahun sampai +0,11 cm/tahun dan rata-rata penurunan sebanyak ±0,27 meter/tahun. Berdasarkan analisa DinSAR daerah penelitian mengalami perubahan muka tanah dengan nilai rata-rata per tahun sebesar 0,1 cm/tahun, dan penurunan tanah maksimum per tahun terbesar terjadi pada tahun 2022 dengan nilai penurunan sebesar -0,48 cm/tahun. Sedangkan penurunan tanah paling kecil terjadi pada tahun 2021 sebesar -0,17 cm/tahun..