Royke Rampengan
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS

Konstanta pasut perairan laut di sekitar kepulauan Sangihe Sutrian Malo; Gybert Mamuaya; Royke Rampengan
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 5 No. 3 (2017): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.5.3.2017.17805

Abstract

Konstanta pasut merupakan dua parameter yang dianggap konstan, yakni amplitudo beberapa komponen pasut dan keterlambatan fase dari pasang sebenarnya dalam pasut setimbang. Penelitian ini difokuskan pada pertanyaan bagaimana keberadaan amplitudo konstanta pasut yang merambat di perairan laut sekitar Kepulauan Sangihe dan keakuratan data prediksi yang diperoleh dari sejumlah konstanta hasil perhitungan. Tujuan penelitian yang akan dicapai yaitu mendeskripsikan besaran nilai amplitudo konstanta pasut dan menentukan keakuratan data prediksi pasut. Nilai konstanta pasut yang diperoleh dengan perhitungan kuadrat terkecil menunjukkan amplitudo dan fase pada masing-masing bulan (Juni, Juli, Agustus) memiliki kisaran antara 0,5-1 cm. Berdasarkan nilai konstanta tersebut, diketahui bahwa hasil prediksi yang baik digunakan sebagai keakuratan data prediksi adalah konstanta hasil pengukuran pasut dalam kurun waktu satu bulan
Karakteristik non-harmonik pasang surut di perairan sekitar Kota Bitung Jalaluddin Hamzah; Royke Rampengan; Agung Windarto
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 5 No. 3 (2017): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.5.3.2017.17828

Abstract

Analisis non-harmonik merupakan metode yang diaplikasikan dengan cara secara langsung menghubungkan waktu terjadi pasang dan surut air laut serta ketinggiannya dengan fase umur bulan dan parameter-parameter astronomis. Dua variabel utama yang dideterminasi dari pencatatan data muka laut adalah tunggang pasang surut dan periodenya. Variabel lain turut diperhitungkan adalah muka laut rata-rata. Tunggang pasang surut yang terbesar terjadi pada saat fase umur bulan purnama. sedangkan tunggang pasang surut terkecil terjadi pada saat fase umur bulan perbani. Rata-rata tunggang pasang surut terbesar dan terkecil terjadi pada semester awal. Muka laut rata-rata pada tahun 1987 di periaran Kota Bitung merupakan muka laut rata-rata yang terendah bila dibandingkan dengan tahun 2010 yang merupakan muka laut rata-rata paling tertinggi, mengindikasikan muka laut rata-rata tahunan pada perairan sekitar Kota Bitung mengalami kenaikan.
Morfometri lereng kawasan sub-litoral pantai Malalayang II Kota Manado Brama Djabar; Rignolda Djamaluddin; Royke Rampengan
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 5 No. 3 (2017): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.5.3.2017.17843

Abstract

Pemanfaatan pantai harus didukung oleh pemahaman yang baik tentang morfometri lereng ruang pantai tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripsikan batimetri ruang dan pergerakan arus di kawasan sub-litoral Pantai Malalayang II, serta menganalisis kaitannya terhadap perubahan ruang pantai. Dengan menerapkan metode Lagrangian dan pengukuran kedalaman, diperoleh hasil bahwa ruang pantai bagian Barat memiliki perairan yang dangkal dibandingkan bagian Timur sehingga pergerakan arus relatif cepat di ruang tersebut. Analisis data batimetri menyimpulkan bahwa kawasan ini rentan terhadap erosi pantai, untuk itu disarankan adanya pembangunan pelindung pantai demi keamanan dan pengembangan pemukiman di kawasan Pantai Malalayang II
Rambatan gelombang di pantai Malalayang II Exer Bambulu; Hermanto Manengkey; Royke Rampengan
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 5 No. 3 (2017): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.5.3.2017.17844

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripsikan topografi dasar perairan Pantai Malalayang II dalam bentuk peta batimetri dan menganalisis aktivitas gelombang dalam kaitannya dengan topografi dasar perairan. Kedalaman perairan Pantai Malalayang II telah berhasil ditelaah serta dianalisis dengan hasil kedalaman berkisar antara 1-31,8 m. Refraksi  dimulai pada kedalaman 21,23 m saat pasang dan memasuki laut dangkal pada kedalaman 1,96 m saat surut di musim Utara, sedangkan di musim Peralihan I gelombang mulai bergesekan dengan dasar perairan dimulai pada kedalaman 20,54 m disaat pasang dan memasuki laut dangkal  di kedalaman 1,85 m saat surut, kemudian di saat gelombang mulai bersentuhan dengan dasar perairan di musim Peralihan II mulai dari kedalaman  20,11 m disaat pasang dan saat memasuki laut dangkal dimulai pada kedalaman 1,96 m saat surut.  Perbedaan garis kedalaman saat gelombang mempengaruhi dasar perairan ini menyebabkan perbedaan jarak dari garis pantai dan juga jarak di antara garis kedalaman laut transisi dan laut dangkal