Laboratorium klinik harus selalu memperhatikan mutu pelayanan dan mutu pemeriksaan. Laboratorium klinik akan memberikan informasi berupa hasil pemeriksaan kepada para klinisi sehingga dapat digunakan untuk menegakkan diagnosis dan tindak lanjut pengobatan terhadap pasien. Para klinisi selalu mengharapkan hasil pemeriksaan merupakan hasil yang tepat dan akurat sesuai dengan kondisi pasien saat itu. Hasil pemeriksaan dan pengukuran yang tepat dapat memperkecil kesalahan dalam menentukan diagnosis penyakit yang diderita pasien saat itu. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan klinis penundaan pemeriksaan kreatinin segera dan ditunda 12 jam pada pasien diabetes melitus. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, spesimen yang digunakan adalah serum, teknik pengumpulan data menggunakan data primer, data diperoleh dengan melakukan pemeriksaan kadar kreatinin menggunakan alat Chemistry Analyzer Mindray BS240, pengolahan data pada penelitian ini menggunakan Microsoft Excel. Hasil dari penelitian ini didapatkan rata-rata pada pemeriksaan segera sebesar 0.9 mg/dL dan penundaan 12 jam sebesar 0.6 mg/dL. Akurasi (d%) pada pemeriksaan kreatinin segera terhadap penundaan 12 jam sebesar -24.8%. Presisi (CV%) pada pemeriksaan kreatinin segera terhadap penundaan 12 jam sebesar 20.0% dan total error pada pemeriksaan kreatinin segera terhadap penundaan 12 jam sebesar 64.8%. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa adanya perbedaan hasil secara klinis pada pemeriksaan kreatinin segera dan penundaan selama 12 jam.