Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Ukazh : Journal of Arabic Studies

Pembelajaran Ilmu Nahwu Berbasis Teori Multiple Intelligences Howard Gadner Hakim Al Ghozali, M. Dzikrul; Sirojudin, Didin; Herianto, M. Erik
Ukazh: Journal of Arabic Studies Vol 5 No 3 (2024): Ukazh : Journal of Arabic Studies, September 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar Raayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37274/ukazh.v5i3.1099

Abstract

Belajar Nahwu adalah bagian penting dari belajar bahasa Arab. Namun, beberapa guru saat ini menganggap ilmu Nahwu sulit dipahami karena metode pengajaran di kelas tidak sesuai dengan gaya belajar mereka. Untuk mengatasi hal ini, para guru menggunakan teori kecerdasan majemuk, atau banyak kecerdasan, yang menekankan bahwa kecerdasan setiap orang berbeda. Tujuan utamanya adalah untuk membuat pembelajaran ilmu Nahwu menjadi lebih mudah bagi santri yang memiliki berbagai tingkat kecerdasan. Studi ini menyelidiki model pembelajaran Nahwu di Madrasah Diniyah al-Islahiyah yang didasarkan pada teori kecerdasan majemuk Howard Gardner. Metode kualitatif deskriptif dipakai, dan metode pengumpulan data seperti wawancara, observasi, dan dokumentasi dipakai. Menurut hasil penelitian, santri memiliki dua jenis kecerdasan utama: intrapersonal dan linguistik. Kemudian, guru menyesuaikan metode pengajaran dengan pengetahuan santri dengan cara-cara seperti membaca, menulis, menerangkan, memberikan ujian, dan memberikan motivasi di akhir setiap sesi pembelajaran. Dengan demikian, pembelajaran Nahwu menjadi lebih mudah dipahami dan tidak membosankan. Learning Nahwu is an essential part of learning Arabic. However, a few teachers currently believe that Nahwu's knowledge is not as well understood as it could be since the school's teaching methods do not align with their learning style. To understand this, the teacher applies the theory of many kecerdasan, or majemuk kecerdasan, which suggests that each person has a unique kecerdasan. Its ultimate goal is to make learning Nahwu language more accessible to students with varying levels of proficiency. This study presents a model of Nahwu education in Diniyah al-Islamiyah Madrasah, based on Howard Gardner's theory of kecerdasan. Deskriptif kualitatif metode is used, along with data collection methods such observation, documentation, and wawancara. According to research findings, the two primary types of santri's kecerdasan are linguistic and intrapersonal. Next, the teacher adapts the teaching methodology to the students' knowledge using techniques like reading, writing